Penjara Hati Sahabatku
ceritakan dari bibirnya begitu saja. Lexi memang punya sikap cuek. Ia tidak pernah bertanya duluan tentang keluarga besar Lani karena ia merasa hal itu tidak perlu ditanyakan. Baginya cukup kehadira
pada perasaan Lani dan semua kegundahan hati si gadis. Sehingga, ide-ide y
lalu ada demi menghibur Lani. Ia juga orang yang paling sakit saat melihat Lani menangis. Tidak.., Sejak dulu ia tidak pernah meresapi perasaan i
utus asa. Rasanya tidak bertemu Lani sebentar saja, dadanya
na pertengkaran tadi. 'Ah, Lani.., Tolong maafkan ak
sana. Mungkin Lani sempat menuliskan alamat lainnya pada formulir kemahasis
gkul sahabatnya itu. Lexi membuang nafas kasar. Di tangan
rat di tangan Lexi. Lexi menaik
gi," liri
mpai harus tulis surat segala. Kenapa gak chat lo aja?" berbagai pertanyaan yang sebetu
telepon handphonenya g
rah sama gue. Sekarang dia gak mau
buskan nafas. Ia ju
a terbelalak seolah tidak percaya dengan pernyataan Arkan. Sok tahu, ia saja tidak menyadari kalau Lani menaruh hati
ni suka sama lo. Wah, parah lo" Tentu saja tampang bingung Lexi me
gue?" tantangnya. Arkan semakin tertawa renyah
at Lexi belum ja
ku catatannya. Untungnya Lani menemukan buku itu tergel
mang beda jurusan. Ketika tatapannya bertemu dengan sosok Lexi, Lani m
man kampus Lexi. Lani mendengus sembari menggeleng. Laki-laki memang seperti itu. Untungnya Lexi aku gak tert
tot tajam. Jadi Lexi sama saja sama lingkaran pertemanan kusu
a itu sangat ingin tertawa, namun saat tangannya ingin menepuk bahu Lani. A
ibirnya terus bergerutu hal yang sama. Walau semakin lama suaranya menjadi para
cewek bau kencur salah satu mahasiswa baru. Saat itu,
ma Sherly?"
buk asmara langsung m
ntar saja melihat Lani sebagai wanita bukan sebagai sahabat apalagi saudara. Tapi Arkan merasa itu bukanlah ranahnya. Arkan malah takut Lani merasa terhina dan marah karena i
-saat terindah bagi Lani. Tapi nyatanya Arkan salah, saat Lexi tahu. Malah kekecewaan yang sema
alau Lani terluka. Seingatnya, Lani merestui hubungannya dengan Sherly. Gadis itu malah sering menyemangat
nya. Ia terus bersama Lani setiap hari. Tapi parahnya Lexi tidak menyad
inginan sahabatnya itu. Bahwa Lani tidak perlu bicara secara gamblang karena Lexi bisa menebak apa yang ada di isi hatinya. Tapi ternyata ia tidak lebi
ncintai pria dungu sepertiku? Aku mohon