icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahi Janda

Bab 6 6. Wanita yang malang

Jumlah Kata:1048    |    Dirilis Pada: 10/07/2022

ama, bagaimana dia!" u

bali mengingat awal jumpa dengan Mia. Pikirannya kembali meraba

di mana Mia di rawat. Dia kehilangan janinnya dan sekujur tubuhnya lebam. Pembuluh darah di bagian matanya pecah Ma, sangat

kan luka di keningnya karena tendangan Edo. Anak sekecil itu, harus menyaksikan itu semua? Aku ingin melindungin

berikan padamu, kamu mau memikirkan wanita lain

putranya. Gio, tatapan anak itu selalu membawaku masuk ke dalamnya

melihat kebaikan di mata Mia, dia wanita baik dan sabar, hanya saja nasib

n. "Aku tidak bertanya Ma, terlalu lancang jika aku menanyakan h

perti Nila, ada juga yang seperti Mia. Buka hatimu Fan, Mama juga sudah tidak saba

ai dari sekarang, tumbuhkan rasa ingin berkeluarga itu. Kamu butuh seseo

g sejatinya tengah rapuh dan merindukan sang suami. "Mama jangan bersedih, sege

nya. "Kamu mau mengangkat Gio sebagai

gapai hati anaknya. Bukankah itu ide yang baik?" Al

tuk menyembuhkan luka hati karena pria brengsek itu. Kamu harus menjadi obat dari

air matanya luruh. Jadilah pria yang sesungguhnya yang menjadi pelindung wanita

n berdua Ma, Alfan sayang Mama,"

nuhi hatinya kala anak semata wayangnya tumbuh dan memiliki semua sifat sang suami.

*

satu Minggu dari semenjak kejadian di Mal

eli sedari pagi lumayan banyak dan membuatnya mengabaikan peke

i menipis untuk warung. Mia mulai merasakan pusing karena kebutuh

r, apa sebaiknya memang aku tidak berjualan sesuatu yang bisa dihutang?' batinnya

o yang tiba-tiba saja menjadi ane

sibuk bekerja. Besok kalau Gio sudah pakai seragam TK, paman baik pa

arungnya seorang diri. Selesai dengan itu semua ia kemudian mengambil se

lebih besar daripada keuntunganku selama berdagang 5 bulan ini. T

ran dengan perutnya yang bersusun bata. Alfan datang dengan menggunakan baju

laikum!" s

udian menutup bukunya lalu membukaka

tanya Mia dengan

cang adalah mengenai kasus Edo. Mia hanya takut namanya terse

asukkan kedua tangannya dalam saku celananya. "Gio mana?" tanya

tidur Pak,"

"Em, jangan panggil aku dengan sebutan Pak.

" ralat Mia sa

Alfan mengulurkan tangannya, ini sudah pertemuan mereka yang k

erima uluran tangan A

kedarnya, pusingnya kepalanya memikirkan semua kebutuhan keluarga kecilnya membuatnya

u, maaf sebaiknya s

" jawab Alfan yang menge

gnya. "Maaf, saya belum terbiasa hanya

uga saya lebih muda. Maaf kalau nantinya saya

ia bertanya-tanya dalam hatinya. Ada sedikit rasa takut, khawat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka