Menikahi Janda
ina. "Ya udah angkat aja, g
Ma, kalau adopsi 'kan Alfan belum
ni. "Terserah Fan, asalkan kamu sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Jang
dapat anaknya?" tany
api siapa tau nanti dapat anak nem
mong suka asal tapi terlaksana. Awas aja nanti
g Ma, anak orang lah!" cetus Alfan
dang juga sahabat baik. Cara Mama Dina dalam membesarkan dan mendidik Alfan kini membu
{}
diama
rjalan dengan kaki pendeknya. Ia menangis histeris setelah men
erengek menarik-narik ujung bajunya. Mia hanya bisa pasrah dan menuruti kemaua
yang matanya menangkap air masih m
io cuci bial belsih," jaw
ya Mia yang curiga bila saja putranya m
ia dan menunjukkan sesuatu yang mem
ia mengamuk pada sosok yang malah tersenyum bangga menatapnya menung
atanya yang berbinar menatap lurus sang
emot TV, mesin blender," Mia menatap nanar barang-bara
juga?" gumam Mia yang bersedih dan nyaris menang
a yang menganggap jika ucapan sang Mama
eluapkan semua kekesalannya ia bahkan sampa
l?" tanya Gio
a bocah yang berniat membantunya untuk bersih-bersih. Mia, begitu mencintai sang put
idak boleh dicuci ya. Blender Mama, Hp, dan juga
g kemudian memeluk posesif Mia dan menci
baru ditinggal menyelesaikan pesanan baju orang kamu su
n mengganti baju Gio dan setelahnya ia juga bersiap dengan mengunci sang an
sa ku pakai," Mia menatap uang dolar yang ma
ya bisa mencapai 20 jutaan lebih. Mia merasa tak enak hati untuk menggunakan ua
epada lelaki itu," gumam Mia
ng kala angin yang berhembus itu menerpa wajahnya. Kebahagiaan
dah sangat lama semenjak kejadian menyedihkan itu terjadi sama sekali ia tidak pernah kel
engingatkan sang anak yang memiliki kebiasaan senang meng-eksplor
Gio nyaring samb
puji Mia sambil meng
*
ng memanggil sang putra
t dan berlari lalu membantu sang Ma
Ia melupakan sesuatu yang mungkin saja terjatuh saat
inggal?" tanya Mama dina yang sudah sa
Dina. "Ma, dompet Alfan
nya clucth kamu ketinggalan. Clucth itu besar Fan, bisa-bisanya.
a berlari menuju Mall dan menghubungi p
uduk di salah satu bangku yang berada dekat dengan tempat bermain dan penitip
" seru Gio yang menangis
io dengan segera menghambur dan memeluk kaki Alf
berusaha mengingat
sesenggukan. "Paman bisa cari M
anya, sedangkan Mia masih menunaikan ibadah sholat Ashar di lantai paling atas bagian Mall t
a Bapak kelua
o!" kata Gio menje
lebih fokus pada clucth yang penjaga
membawanya ke ruang penyiaran agar
ligus untuk untuk meyakinkan Anda j
ng sedari ti menangis mencari ibunya. Saya tidak sanggup men
a Mama Dina yang datang menghampiri pu
n sembari berdiri dan meng
kali?" puji Mama Dina yang m
mu Ma," jawa
em