Cinta Sang Gus Dokter
kter itu mengobat
alam cerita C
tik yang tajam menembus kulit seorang pasien, lal
ui dengan penuh ketelitian agar tidak mel
an pelipis dokter yang memakai se
janya dengan cepat mengusap keringat tersebut
gan semestinya, pasien tersebut di bawa k
eputih susu terlihat bersinar di bawah lampu rumah sakit. Bibir tipisnya itu t
am. Dirinya sangat lelah karena seharian ini ia tidak beristirahat, ketika jadwal istir
ualaikum
msalam Sus
r sekaligus patner Gus Zidan keti
dan akan pulang atau tinggal di rumah sakit
an pergi ke Surabaya untuk menghadiri acara milad di
ah tidak baik gadis sepert
perawat, sejak saat itulah mereka bertemu. Setelah lulus mereka berdua di pertemukan kembali di rumah sakit Jayandra sebagai koas. Karena berkat kepintaran dan juga ke
ID
koridor rumah sakit yang sepi. Terlihat seorang gadis dengan pakaian suster b
ng! Gue ne
am! Sudah berapa kali saya bilang seperti itu pada kakak?!" Gus Zidan menepisnya lalu berdecak kesal. Dari kecil sampa
bay banget loh. Lo d
emiliki hubung
satu
idan lalu beberapa detik kemudian sebuah pu
uk Arin lalu terkekeh ketika melihat wajah Gus Zidan yang
bukan anaknya Umi Rara, udah
ya pergi duluan, kak Rachel nginep aja di rumah sakit t
pulang ke rumah gue sekalian nginep, gue mau curhat tentang Dokter Zaye
i jadikan teman curhatannya Rachel. Rachel itu kalo curhat kaya ngajak berantem. Arin pernah me
oh Zidan kemana?!" ucap Rachel terpotong karena Gu
!" teriak gadis itu mengg
*
ya Gus Raffi pada abangnya-Gus Zidan yang sedang mengendong
ikut juga?" tanya Gus Zidan lalu menurunk
Zidan enggak masuk rumah sakit hari in
aman pada Ning Ma'wa yang as
arena abang selalu merawat pasien abang dengan sangat baik mak
Gus Raffa mele
arah mereka dengan membawa perlengka
a anak keduanya. Anak berusia 10 tahun itu mengangguk lalu
amu minum lagi!" sentak Gus Zidan membu
a tajam. Makin hari makin nakal juga anaknya ini, ini semua g
Gus Zidan memilih d
egas Gus Rayhan membuat Gus Raff
f ba
, Njeneng selalu mengula
untuk memanaskannya terlebih
panik Gus Raffi mencon
" bentak Ning Rara, anak keduanya itu benar-be
mobil dan duduk di samping Gus Raf
fi umi!" adunya sambil meminum bot
mbil botol susu itu dengan cepat. "Saya kan sudah bilan
Gus Raffi memeluk perut Umi
Zidan menaruh botol susu itu dilehernya sendiri, ja
bisa diam gak?" Hanya Gus Rayhan
ia trauma pernah mendapatkan bentakan setiap ia
ita sudah ketinggalkan jauh denga
gera menjalankan mobilnya ke
RHENTIIN
ki
rsi mobil. "Kamu enggak papah?!" tanya Gus Zidan lebih tepatnya pada istrinya dan Ning Ma'wa
lalu menarik telinga Gus Zidan cukup k
teriak buat Zidan kaget aja tahu!" Gus Zidan mengusap telinga
kenapa teriak-teri
ga Gus Raffi tak kalah tarik
ringis Gus Raffi. "Lepasin dong, Mi! Sakit tahu ini! Raffi teriak cuman
pada telinga Gus Raffi ketika
ik abi tungguin, kalo sampai kamu enggak
percaya. Apakah ia salah dengar kare
satu
! Belum jangan bercan
di mulai dar
a lagi asik makan lagi. Mau tidak mau, ia harus menyeter kucing tersebut membu
🐈
i perjalanan sampai akhirnya mereka sampai j
il sibuk mengamankan para santri yang ma
Ma'wa yang sedang tertidur pulas, pr
ti Al-wahab yang berteriak memanggil namanya terutama para sant
!" teriak Gus Raffi panik karena abangnya pergi
sabuk pengamannya sampai
dan tungg
pada pria yang menyambut
ah kamar untuk menidur
uk menyambut kedatangan para ke
u sekalian k
an meng
kuti ku
menyusul Gus Zidan. "Abang durhana! Ni
nungguin kamu coba?" tanya Gu
aik seharusnya abang
membuat Gus Raffi menge
hu
ama kalian berada di tempat ini, kalo begitu kulo izin pam
engangguk. "Sukron yah kang udah
as'salamualaikum wara
am warahmatull
alam diikuti oleh G
an Ning Ma'wa yang t
saya mau bantuin anak-anak hadroh bua
enggeleng d
Males penge
in gak mau?" Pria berpakaian muslim coklat itu menun
lah bang!" Gus Raffi mengamb
enengan gangguin Ning Ma'wa sampai
erikan hormat
koma
meninggalkan kecupan d
seperti pesantren tempat dirinya tinggal. I
melihat panggung yang begitu
ri untuk datang diacara Milad. Tidak hanya itu juga, pesantren
Zidan membantu anak hadroh menurunkan beberapa ala
sama Gus Rayhan buat
mengangguk
aya ban
, saya bisa
antri yang akan membantunya
latnya berat biar say
ikl
**
h lengan bajunya sebatas sik
a do'a sesudah wudhu,
dangan matanya tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang
ngat indah membuat jan
tak hebat. Sungguh, ia belum pernah merasakan pera
enatap keatas langit-langit menunduk membu
terlihat jelas di matanya. Tangan putihny
lang! Waktu magrib
an lalu melewatinya dengan begitu saja. Ternyata ga
g, kita pulang, Kiayi pasti
mpai gadis dengan nama Ning Zulfa
a merasakan jantungny
ia merasakan perasaa
an apa itu,