icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Janda Tapi Perawan

Janda Tapi Perawan

Penulis: MHoiriyah
icon

Bab 1 Setuju Menikah

Jumlah Kata:1360    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

para gadis-gadis desa pada umumnya. Namun, wajah dan bentuk tubuhnya seakan membuat kulit kusam itu hilang diterpa kilatan mata para

a orang kampung. Mereka biasanya bersiul genit serta dibumbui dengan ucapan yang menggandung godaan. Lak

bagian bawah agak tebal dan membetuk sebuah cekung di tengahnya, mirip dengan belahan. Dan yang paling membuat dia semakin menarik adalah, lesung pipit yang terlihat jelas di kedua pipinya

desa tersebut. Bahkan tak sedikit dari mereka yang dengan jelas-jelas melabrak ibu Hamum agar anaknya

etangga di sekitarnya, Harun dan Marni selaku orang tua dari Hanum

dak mau harus menikahkan anak sulungnya itu dengan Sujono. Karena mengingat, utang yang mereka miliki kepada juragan s

etangga yang sering menganggap Hanum sebagai gadis penggoda suami merek

menilai sikap baik kita sendiri, meskipun kita sudah merasa menjadi orang baik. Tap

mulut tetangga, yang sering membuat istrinya itu menangis karena sakit hati terkena korban perasaan, dengan

ya yang baru lulus Madrasah Aliyah itu menjadi sasarannya. Ingin sekali Marni melabrak dan membungkam mulut tetangga-tetan

nita hebat itu lebih mengandalkan mulut daripada megendalikan hatinya. Ya, meskipun Marni hanya mengomel

kepada Hanum. Tapi, masih ada beberapa orang yang merasa kasihan dan tulus serta m

berkuasa dengan uang yang ia miliki. Tidak ada perempuan yang betah ada di sampingnya karena setiap me

untuk jadi istri dari juragan tersebut. Namun, Hanum dididik dengan agama yang kuat membuatnya tak berd

uragan sapi. Apalagi, Sujono dengan sangat meyakinkan mengatakan di depan

susah tidak mampu dwngan utang yang terus ditagih oleh Sujono sebagai senjata. Di sisi lain, sang istri su

mongan, dan bebas dari tuduhan ibu-ibu yang menilai secara sepihak, serta menyimpulk

sudah bau tanah dan sebentar lagi menuju ajal. Sungguh, Marni sangat gatal untuk meluapkan semua

sesuatu yang menyangkut ketenangan keluarganya. Tapi, meskipun Marni punya jiwa yang suka emosian, tapi rasa kasih sayangnya kepada keluarga

Marni saling melengkapi. Dan karakter itu yang selama ini yang ditanamkan Hanum dalam dir

fat penyayang dan kuat ia dapatkan dari sang ibu yang tidak pernah menyerah dengan sulitnya kehidup

um. Sebuah desa kecil yang sangat jauh dari perkotaan. Bahkan, hanya un

karena merasa bangga akan dirinya yang mampu memperistr

rsi pelaminan karena sudah sah menjadi istri Sujono. Ju

tangan kanannya, dan secara berulang kali menciumi tangan tersebut dengan penuh bangga dan kemesuman.

t ini sudah menjadi menantunya. Mereka berdua pergi menjauh dan tidak berani mendekat karena tidak kuat melihat kesedi

perti halnya dirinya. Suaminya itu hanya diam, namun matanya tersirat sebuah rasa yang jauh

k!" (Pak, apa ini sudah benar? Aku tidak tega melihat A

at elek karo Hanum, mandar mugo Gusti Allah ngeke'i dalan seng liyo karo Hanum, supoyo urep seneng," ujar Harun. (Jangan berpikir yang aneh-aneh, Bu, apalagi sampai mengeluarkan kata-kata. Apa yang keluar dari mulut seorang oran

enatapnya dengan penuh tanda tanya. Bukannya bahagia, kok malah menangis. Mungkin itulah yang ada di pikiran sem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka