icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Ghost

Bab 10 Kembaran

Jumlah Kata:1483    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

yang matanya langsung bengkak sehabis menangis. Jadi aku hanya perlu memastikan air mataku tak lagi mengalir dan wajahku

as menuju lift. Perjalanan beberapa menit terasa sangat

membeku saat merasakan hawa dingin aneh yang melingkupiku. Hawa dingin yang membuat merinding ini s

it di belakang, menunjukkan perbedaan status mereka. Keduanya mengenakan setelan jas hitam rapi. Tampak begitu

ang entah berasal dari lelaki yang mana. Aku sudah berniat berbalik saat tiba-tiba lelaki ya

E

ung yang menghentak menyakitkan dan napas terengah seolah baru saja berlari mar

daripada otakku. Kakiku melangkah tanpa diperintah, berlari ke

ngkahku semakin cepat hingga keluar gedung apartemen. Namun aku terlambat. Saat tiba

buru. Kali ini karena ben

begitu familiar karena menemani hari-hariku nyaris selama dua puluh empat jam sejak tiga minggu yang lalu. Itu memang dia. Si h

sebenarny

u. Aku tidak bisa membiarkan semua pertanyaan dalam kepalaku menump

erus berpikir, berusaha mencari kesamaan an

bagai teror mengerikan. Ini yang membedakan mereka dengan si hantu. Apakah lelaki yang di to

sok hantu dalam apartemenku. Padahal biasanya aku sangat ahli mengkhayal, merangkai sekeping puzzle

uju pintu apartemen. Tiba di dalam, aku terhenti dengan napas terengah, sedikit

tanyaku seraya menuj

gi? Apa ini berhubungan deng

napa kau ter

inya berdiri di belakangku dengan raut penu

lamu seperti gambaran kabur yang terus berubah sang

ngah. Lalu mendadak sebuah pertanyaan terlontar dari sela bibirku, sesuatu y

rtanyaan yang sangat lucu ta

n pertanyaanku tapi kemudian menggel

ak t

engan

a kau bisa ber

u sadar aku sudah ada di sini da

apa

pa

lama kau ter

n sampai akhirnya hatiku dipenuhi kemarahan. Lalu semuanya lebih mudah setelah aku menerima ko

pa-apa dan tidak pernah mengh

engan

pernah mengatakan siapa nam

i dia me

Ini semakin membingungkan. Kalau dia tidak ing

memiliki

mata hitamnya. Sepertinya dia sudah berhasil memb

mba

manusia yang

ma sekali tak terpikirkan olehku? Memang itu yang pa

nya," putusku kemudian lalu mengg

"Untuk apa mencarinya? Itu tidak akan menyelesaikan masal

gan tiba-tiba. Mataku berkilat marah saat m

kan seperti

ah muak dengan

ir

gan nada seperti itu! Seolah kau men

sikap pasrahnya pada kondisi ini. Padahal kupikir dia menyukaiku seperti aku menyukainya. Tapi kenapa dia tid

ngs

ir mataku yang kini sudah menggenang di pelup

yang kulakukan pada manusia-manusia sebelumnya. Tapi waktu itu jiwa egoisku muncul. Gambaran dalam kepalamu membuatku bertanya-tanya

ngsung memeluknya erat. Rasanya sesak sekali. Kehangatan ini bukannya nyaman, malah m

kami berada di dua dunia yang berbeda. Bahwa tidak pernah ada harapan bagi kami untuk bersama. Bahwa—aku terisak—usahaku untuk bertemu manaje

u

an memeluknya erat. Lalu tiba-tiba tubuhku terangkat dalam gendongannya. Dia m

hernya, membuat baju dan kulitnya basah oleh air mataku. Kulitnya tak lag

ma ka

takan itu, membuatku tak bisa menahan s

cantik,"

engan kepala masih bersandar di bahunya. Dia men

Tanpa kau mengatak

Syafira. Karena itu memang fakta. Oh ngomong-ngomong, matamu bukan hitam.

adahal menur

jelas di bawah

tidak pernah mengizinka

sangat

"Kenapa kau tidak menyukai cahaya ter

erti ini. Cahaya terang membuatku sadar betapa sendirian dan mengenaskannya keadaanku. La

ang—ah, sebenarnya sering—membuatku ses

EEE

ya dibuka saat malam tiba, kini terbuka lebar.

keadaan sekitar yang berubah terang sebagaimana siang hari. Astaga, rasanya

pandangan kami beradu. Senyum

katanya seraya menundukkan wajah lalu menyatukan bibir kam

----------

ya Emi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka