icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Ghost

Bab 3 Ciuman

Jumlah Kata:1172    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

l

aptop, ponsel, dan buku-buku catatanku. Aku duduk di tepi ranjang

tubuhmu di dinding atau lantai. Ya, seperti itulah dia. Keseluruhannya h

pan di atas ranjang lalu mundur dan bersandar di din

nar mendapati roti tawar dan semangkuk sup krim.

. Benar-be

kau belaj

n uru

r-benar masih tidak percaya bahwa hantu bisa masak dan makanan di hadapank

pa kau tidak berwujud menjadi lelaki tampan seperti yang kupikirkan?" tanyaku setelah meng

i hantu tidak akan menjawab pertanyaanku. Tapi kemudian d

-benar su

elakukannya," ha

n menjawab pert

suaraku seksi." Nada ke

mengintip isi kepalaku." Aku menyeringai. "Jadi,

ampakkan wajah asliku di depanmu.

kugigit lalu berdiri mendekatinya. Setelah cukup dekat, kuletakka

aku ragu?" Kau pasti sangat jelek hi

r-benar harus belajar me

ya dengan sikap menantang. "Kalau kau tidak setuju dengan apa

anusia sepertimu. Kau terlalu

an

alu c

E

membuatku semakin terperangah, perlahan sosoknya kian padat, hingga

tampak menyorot tajam, serta alis tebal yang nyaris lurus. Semua itu tampak sangat pas

," ujarnya ketus dengan w

saja menjawab pert

mu." Lalu tanpa mengatakan apapu

tu tadi? Apa dia benar-benar hantu dan bukannya vampir yang terkurung dalam a

ara keras ke arah pintu kamar yang terbuka. "Apa di

AK

ertutup dengan suara keras. Kurasa sud

*

?" tanyaku tanpa mengalihk

i biasa. Menganggap perta

fisiknya yang sempurna. Hanya sesekali menghilang. Mungkin karena kesal padaku. Dan selama itu, aku tidak pe

kepala. Satu kaki mengapit guling dan kaki lainnya menekuk lutut. Dia tampak nyam

baca pikiranku. Dengan jahil, kubiarkan mataku jelala

da kerinduan dalam sorot matanya pada sang kekasih yang tak bisa lagi ia ga

mperhatikan si wanita yang terlihat sangat tenang dan lelap dalam tidurnya. Hingga akhirnya dia tak

L

aduh seraya menyingkirkan guling itu lalu melotot ke ar

esal. Dasar peng

iapapun dalam hidupku!" serunya kesal seraya duduk. "

n diri untuk tidak menggodanya. "Tapi kau memang memperha

ak. "Bagaima

dan senyum jahilku

rsih. "Dasar wanita menyebalkan. Kembali saja ke kamar! Aku ber

l memeluk guling yang

embalikan!" mend

berikannya padaku." Kupeluk guling itu se

t kuat pada guling yang kupeluk. Aku tidak berhenti terta

eraman seperti dihembuska

ak m

rsamaan dengan itu, guling ditarik semakin kuat namun akupun memeluknya sanga

lagi. Kali ini lebih jelas karena sosok

kesepakatan? Akan kukembalikan guling i

rah. "Kesabaran

anan di sisi kepalaku semakin kuat. Tapi

rgerak, menghisap bibir atasku lalu beralih pada bibir bawahku. Lebih lama di sana. Perlahan lidah

hati. Bibirku terbuka semakin lebar, membiarkan

isi leherku. Ibu jarinya membelai lembut, menciptakan gelenya

menyentuhnya juga. Tanganku berger

"Aku tidak bisa menyentuhmu," kesalku sambil mencoba menyentuh w

capnya lalu kembali menyatukan bibir kami. Sema

--------

ya Emi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka