Friend Zone Itu Nyata!
membuat Rainny, Raikal dan Jordi ya
kelas persisnya tidak membujuk guru, berbeda dengan Rainny yang bahkan hampir menangis kejer-kejer didepan Pak Gunawan, bagian Kesisw
yang-ayangan, tapi tetep aja bawaannya sebel banget anj
ru selesai ulangan matematika ayaaang, dadakan banget kan?" keluh Rara yang kini tengah duduk b
ordi yang memang sudah tak dapat menahan tingkah Rara pada Fatah, langsung pergi meninggalkan kel
lihat wajah Jordi yang pergi karena kesal, berbeda dengan Raikal yang han
ainny sibuk membaca novel series kegemarannya, Raikal sibuk bermain game, seda
ak banget sayang, maaf ya," ucap Anjani dengan lembut,
Rainny berusaha membentuk le
n lupa makan, istirahat sama minum yang banyak ya sayang, oke by' kata-kata itu yang akan selalu Rainny dengar jika Anjani tak pulang kerumah. Bagi Rai
mengapa meskipun sudah berkali-kali, bagi Rainny sakitnya tetap sama. Ayah? Sudahlah tak perlu dita
gus berhasil membuat Rainny tersenyum lebar lan
ngah asik duduk di sofa dengan sa
tusias ketika menyad
ta andalan Raikal ketika mengajak Rainny
menekankan kata Aden, panggilan Bi Enda,
at ekspresi Raikal yang se
pernah Rainny temukan pada orang lain, termasuk orang tuanya. Entah bagaimana, Raikal selalu datan
l Raikal yang tak Rainny s
nra, memperhatikan setiap sudut
ny Bu," jawab Bi Enda yang teng
mah Rainny dibanding dirumahnya sendiri. Tapi tetap saja, bagi Nainra, Bunda Raikal. Hal ini mem
us, kenapa gak Ibu larang aja?" saran Bi End
menaiki anak tangga, memilih untuk merenungkan diri didal
emberikan cahaya yang gue miliki. Berusaha buat lo tertawa dengan hal apapun," ungkap Raikal dengan tulus, terus menatap
tulus sebelum akhirnya per
anya Nainra dengan lembut, berusaha menj
menoleh ke arah Nainra sedikitpun, tet
ng begitu dingin sudah biasa ia dapatkan. Karena Nainra m
ngen-," Nainra mencoba memperbaiki posisi duduknya, sedikit gugup. Padahal pada putranya sendiri. "Bunda cuman pengen kamu
an, Bunda kemana aja?" Kat
tu, Nainra bingung me
dan Papah yang ternyata sengaja ngejauh dari Raikal, anaknya sendiri!" Setelah diakhir kalimatnya,
jelas ia akan tahu bagaimana jawaban dan respon Ra
patan motor yang tengah dibawanya, karena baginya semaki
inny seolah dihad
ahut Raikal yang baru saja
ny, berusaha mensejajarkan l
ahan untuk merangkulnya dengan erat dan mengacak-
ya bersorak, iri dengan sikap Raikal pada Rainny. Namun sebaliknya, Rain
Rainny yang masih berusaha membebaskan
kal berhenti melangkah namun masih belum m
u ini pagi bukan siang," ucap Raikal yang henda
mengangkatkan tangannya hing
esi berlebih Rainny yang seolah-olah baru keluar dari tahanan membuat
berada dua langkah di depannya. Sesekali menoleh ke arah Raikal, pena
eangkat." Dengan wajah cemberut
inny pada Alex, seketika menarik tangan Rainny.
" Rainny tersenyum mani