icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Business Married

Bab 9 Malam Pertama yang Tertunda

Jumlah Kata:1245    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

k ada bunga, tak ada hiasan sama sekali, hanya kamar suite yang i

g diinginkan Zehan padanya. Naira berdiri me

, Naira bisa meras

han berkata tepat di telinga Naira, membuatnya

an. Membuat irama nafas Ze

agi, pangg

ir kuda Naira. Zen menghirup aroma tubuhnya yang lebih membuatnya candu dari wang

. Zen mendekap tubuh Naira dari belakang, menekan ke tubuhnya. Naira tak lagi dapat

ya belum pernah tersentuh pria manapun. Kulitnya yang halus, bibirnya y

matanya yang menatapnya teduh. Seketika

up, ia mengangkat tangannya perlahan, mematuhi perintah Zen. Ram

perti ini untuk membuatku menginginkanmu," kata Zen sa

kata Naira sambil perlahan menunduk. Zen menaikan da

en berkata sambil menyusuri bibir Aileen dengan ibu jarinya. Kali ini Zen tak gagal menyentuhkan bibirnya ke

, ia hanya mengikuti permainan Zen dan melu

anya Zen. Nair

a, merengkuhnya dalam pelukan. Zen menelusupkan tangannya ke balik blouse yang dikenakan Naira, membuat

as

ertinya, Zen mengunci mulutnya dengan ciuman penuh nafsu. Tangannya mulai bergerak melepas

i pasrah, lebih tepatnya ia tak memiliki daya lagi memprotes yang dilakukan Zen. Zen men

nafas dan suara lembutnya yang memanggil namanya membuat

ndang wajah Naira yang sudah memerah, dan seluruh tubuhnya yang begitu indah tanpa sehelai ben

nya sendiri. Ia melihat wajah Naira lebih memerah dan

a?" Tanya N

git bi

sekali lagi. Sedetik kemudian ia menya

embali membenamkan wajahnya ke leher Naira,

ali menaiki rahang Naira, melumat bibirnya, sementara kedua ta

p wajah Naira dibawahnya sesaat sebelum ia bangkit. Zen menegakan tubuhnya, ta

Matanya membelak kebingungan, Naira benar-benar m

embukanya dan menarik sebuah bungkusan kecil berbentuk p

i tengah. Naira serta merta menggeleng. Zen membukanya dengan mengigit ujung pemb

lebih lama," kata Zen. Naira jelas tak

ainya kalau mungkin n

ntuk tidak tertawa. Ia kembali menunduk menindih

aku akan berusaha membuatmu nyaman,"

aira tak langsung menyahut. Ze

ya ke leher Naira. Membuatnya terus mendesah diantara pe

kit

stikan Naira mendapatkan malam terbaik. Ia ingin Naira tahu bahwa tak ada niatan ingin menyak

, dengan menekan kata 'segera' yang berarti, paling lama lima menit setelah telepon

a yang disembunyikan diantara bantal dan selimut. Ia sudah

balik selimut. Ada sesuatu di diri Naira yang tidak ia temukan di wanita manapun yang pernah b

en tersenyum dan membenamkan wajahnya ke leher Nair

si mama." Naira berkata dengan Zen masih mencu

beberapa saat, mengumpulkan nyawa. Tenaganya belum sepenuhnya pulih, namun

kan membayangkan saja sepertinya kamu belum pernah," ucap Zen sambil terkekeh. Naira tak langs

nya. Rambutnya berantakan, namun dimata Zen justru

dengar. Zen mendengarnya dengan jelas, memikirkannya sesaat. Apa selamanya ia akan membia

ak tahu jawabannya. Ia ingin mengelak namun ju

melihat dari pandangan matanya di pesta. Ail

h di dalam hatinya, ada rasa kasihan pada Aileen, ia m

k perlu membicarak

meninggalkannya ke kamar mandi, suasana hatinya jadi kac

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka