Business Married
k ada bunga, tak ada hiasan sama sekali, hanya kamar suite yang i
g diinginkan Zehan padanya. Naira berdiri me
, Naira bisa meras
han berkata tepat di telinga Naira, membuatnya
an. Membuat irama nafas Ze
agi, pangg
ir kuda Naira. Zen menghirup aroma tubuhnya yang lebih membuatnya candu dari wang
. Zen mendekap tubuh Naira dari belakang, menekan ke tubuhnya. Naira tak lagi dapat
ya belum pernah tersentuh pria manapun. Kulitnya yang halus, bibirnya y
matanya yang menatapnya teduh. Seketika
up, ia mengangkat tangannya perlahan, mematuhi perintah Zen. Ram
perti ini untuk membuatku menginginkanmu," kata Zen sa
kata Naira sambil perlahan menunduk. Zen menaikan da
en berkata sambil menyusuri bibir Aileen dengan ibu jarinya. Kali ini Zen tak gagal menyentuhkan bibirnya ke
, ia hanya mengikuti permainan Zen dan melu
anya Zen. Nair
a, merengkuhnya dalam pelukan. Zen menelusupkan tangannya ke balik blouse yang dikenakan Naira, membuat
as
ertinya, Zen mengunci mulutnya dengan ciuman penuh nafsu. Tangannya mulai bergerak melepas
i pasrah, lebih tepatnya ia tak memiliki daya lagi memprotes yang dilakukan Zen. Zen men
nafas dan suara lembutnya yang memanggil namanya membuat
ndang wajah Naira yang sudah memerah, dan seluruh tubuhnya yang begitu indah tanpa sehelai ben
nya sendiri. Ia melihat wajah Naira lebih memerah dan
a?" Tanya N
git bi
sekali lagi. Sedetik kemudian ia menya
embali membenamkan wajahnya ke leher Naira,
ali menaiki rahang Naira, melumat bibirnya, sementara kedua ta
p wajah Naira dibawahnya sesaat sebelum ia bangkit. Zen menegakan tubuhnya, ta
Matanya membelak kebingungan, Naira benar-benar m
embukanya dan menarik sebuah bungkusan kecil berbentuk p
i tengah. Naira serta merta menggeleng. Zen membukanya dengan mengigit ujung pemb
lebih lama," kata Zen. Naira jelas tak
ainya kalau mungkin n
ntuk tidak tertawa. Ia kembali menunduk menindih
aku akan berusaha membuatmu nyaman,"
aira tak langsung menyahut. Ze
ya ke leher Naira. Membuatnya terus mendesah diantara pe
kit
stikan Naira mendapatkan malam terbaik. Ia ingin Naira tahu bahwa tak ada niatan ingin menyak
, dengan menekan kata 'segera' yang berarti, paling lama lima menit setelah telepon
a yang disembunyikan diantara bantal dan selimut. Ia sudah
balik selimut. Ada sesuatu di diri Naira yang tidak ia temukan di wanita manapun yang pernah b
en tersenyum dan membenamkan wajahnya ke leher Nair
si mama." Naira berkata dengan Zen masih mencu
beberapa saat, mengumpulkan nyawa. Tenaganya belum sepenuhnya pulih, namun
kan membayangkan saja sepertinya kamu belum pernah," ucap Zen sambil terkekeh. Naira tak langs
nya. Rambutnya berantakan, namun dimata Zen justru
dengar. Zen mendengarnya dengan jelas, memikirkannya sesaat. Apa selamanya ia akan membia
ak tahu jawabannya. Ia ingin mengelak namun ju
melihat dari pandangan matanya di pesta. Ail
h di dalam hatinya, ada rasa kasihan pada Aileen, ia m
k perlu membicarak
meninggalkannya ke kamar mandi, suasana hatinya jadi kac
*