icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Husband Mr. Arrogant

Bab 7 Pesta Topeng

Jumlah Kata:2316    |    Dirilis Pada: 12/09/2022

erani menggan

terdengar bunyi ponsel miliknya. Lain halnya Gama yang terli

aku berterima kasih padamu." Liana berucap

menutup kedua matanya dan segera berbalik menghadap tembok. Ag

ia

Liana karena diabaikan. Dengan gerakan cepat, Gama sege

apas hangatnya menerpa leher jenjang Liana. Lihat saja, sampai kapan gadis tawanannya itu bertahan dari sandiwara yang dibuatnya. Ia pikir diriny

melahap bibir ranum Liana dengan kasar. Pada akhirnya Liana menyerah saat merasakan hampir kehabisan napas. Bola mata jernihnya menatap Gama, jemari mungilnya bergerak memukul dada bidang Gama yang terekspo

erlahan kembali tertutup. Buliran kristal mulai mengalir di kedua pipi putih nan mul

rmulaan." Gama menjauhkan tubuhnya dari Liana. Sebelum ben

kau akan ikut bersamaku

ri kamar, Liana mulai terisak. Kembali ia me

a baik-baik saja. Bagaimana bisa ibunya sehat, saat putri kesayangannya menghilang begitu saja. N

uah perayaan. Gama sengaja mengajak gadis itu karena di pesta nanti, merupakan b

ulusnya. Tak lupa topeng yang menutupi mata hingga pangkal hidung

lnya menarik turun gaun yang ia pakai. Ia tak nyama

!" benta

rjalanan. Sepanjang jalan, Liana tak bi

using melihat tubuh jelekmu itu teru

apnya sinis, jiwa barbar Liana j

itu memang mudah tersulut emosi jika sedang kesal. Bahkan saat in

tersenyum miring. Pria itu mengik

ana saat ini? Tentu saja gadis itu kikuk dengan kedua pipi merona. Di hadapan Gama, Liana seperti tak memili

k Liana. Gama menjauh sesuai

i di bibirnya. Entah apa yang ia rencanakan di pesta beberapa jam lagi. Yang pasti, semua telah ia rencanakan sedemikian rupa terkhusus unt

aan. Liana merasa tak nyaman lantaran pesta kali ini sangat berbeda dengan pesta yang biasa ia hadiri. Di sini, t

kan aku minum

gus sebal. Bola mata jernihnya memandang s

Liana yang langsung menciptakan seu

Hal itu membuat bulu kuduk Liana merinding. Ekspresi Gama saat ini

ahkan ada yang dengan terang-terangan berciuman, juga berlaku tak senonoh. Herannya, wanita-wanita itu justru terlihat sangat santai. Sementara Gama, pria itu kini tengah berbincan

malam, Tu

nya bertabrakan dengan mata

dis yang telah berhasil menarik perhatia

ita bertemu di sini. Bagaiman

, aku ingin membahas perihal tawaran yang kau ajukan padaku." Gama mempersilakan wani

a Gama menerima tawarannya untuk memakai pelayanan hotel tempatnya bekerja, tentu saja ia akan mendapat tips yang sa

gan gelas di tangannya yang menampung cairan berwarna jingga. Liana terdiam di posisinya. Ia terus memperhatikan interaksi antara Gama dan Dewi, pacar kakaknya. Ingin ras

dari Gama. Apa mungkin pria itu menyukai Dewi? Tidak, tidak akan i

a usahanya gagal. Terlihat bagaimana kini Dewi memandang ke arahnya tanpa henti. Saat itu Dewi memang telah

ajahmu? Em, maaf ... maksudku, suaramu begitu mi

kspresi Gama yang biasa saja. Bisa-bisanya pria itu terlihat rilex saat dirinya hampir diketahu

lan ke arahnya. Namun, detik berikutnya Liana dapat bernapas lega saat sedang sen

tak akan mungkin mengenal wanita berkasta rendah sepertinya." Gama sekilas melirik Lia

iparnya itu berada di klub malam, bukannya ia adalah seorang gadis baik-baik? Ah, mungkin yang melatar belakanginya adalah pekerjaan. Ia tak ingin berpikir buruk pada Dewi. Permasalahannya sekarang, ia khawatir, Dewi termaka

yang ia lakukan saat ini justru akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Terlihat bagaimana kini tatapan pria yang sebagian mulai kehilangan kesadaran me

Nona C

dirinya pada Liana, tetapi Liana tak meresponsnya. Masa lalu yang pernah ia alami benar

leh Liana. Detik berikutnya, Liana berteriak tatkala tangan

aku!" je

mu. Sepertinya, di atas ranjang kau akan lebih ganas, Cantik." La

yaring. Terlebih, orang yang berada di dekatnya acuh tak acuh melihat di

Sayang. Apa kau belum m

rucap lirih, mencoba bersimpatik pada pria di hadapannya. Namun,

pelayanan dari wanita tersegel. Bahkan istriku sendiri pun

di hadapannya ini malah menceritakan aib

." Liana memohon dengan sangat p

ey?" sahutnya. Liana semakin ketakutan saat pria itu dengan lancang meraba tubuhnya. Dengan kekuatan penuh, Liana mendorong pria tadi dan m

a itu menaikkan keningnya, menatap pada wajah pucat Liana, sebelum akhi

ku, kami sedang bertengkar. Berikan dia pad

bibir Gama tertarik mengukir senyum penuh makn

itu? Baiklah,

a lengan kekar Gama semakin mengerat. Untuk pertama ka

enarik Liana dari sampingnya dan langsung mendor

amanya, Bung." Lelaki tadi

saat merasa tubuhnya ditarik oleh

ngg

tadi. Liana tersenyum, ia berharap Gama akan m

u ingin menikmatinya, bayar

e

li pria itu berkata demikian. Mengatakannya ba

, Bung. Aku akan membayarnya berapa pun," ucap pria

a menarik keras gaun tanpa lengan yang dipakai Liana, hingga bagian punggung dan dadanya terobek begitu

kan ini padaku." Liana

melihat penderitaan Liana saat ini. Bola mata Liana yang diliputi ketakutan mengin

inya." Gama bersikap tak peduli dengan pe

kan melakukan apa pun untukm

enyum miring. Apakah gadis di hadapan

kau tepati. Aku tidak berminat bernegosiasi lagi de

sejak tadi dirinya menyebut nama Gama. Padahal, sudah jelas pria di hadapannya tak

yang membuangmu," ucap Gama pada akhirnya. Liana tertegun mendenga

, Liana?"

n memakan waktu lama, atau menjadi santapan semalam oleh pria

? Bahkan harga dirimu tidak ada

engan emosi yang menggebu, Liana langsung memutar tubuhnya hendak menghampiri pri

a itu daripada menjadi pemuas nafsumu

rbisik demikian. Pria itu memberi isyarat kepada bodygu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka