My Husband Mr. Arrogant
ikan banyak hal. Sepanjang jalan ingatannya berputar. Mengingat kembali pada kejadian dulu. Denyut lara di hatinya ke
takan baik-baik saja. Benar, Mahendra adalah seorang pemain wanita dulunya. Sehingga pria yang lahir dari kalangan atas itu, diusir oleh orang tuanya. Sang ayah kembali diakui di keluarganya, ketika dirinya mul
araannya, ketika panggilan telepo
ga sudah mengatur semuanya, dan Nona Dewi akan datang ke kantor sebentar lagi sebagai perwakilan dari H
antor sebentar lagi. Aku tidak ingin menu
a ayah gadis itu sudah tiada beberapa tahun lalu. Erick yang selama ini terlibat membantu biaya pengobatan Ibu Dewi. Itu hanya sekarang, karena beberapa saat lagi dalam waktu yang berkepanjangan, ke depannya pria itu akan dipecat
tor siang itu. Gama mengulas senyum tipis, membalas sapaan para bawahannya. Terus melangk
ngannya diikuti oleh seorang wanita berpakaian modis. Tubuhnya cukup
ri Ivander, yang juga hendak menawarkan tempat yang akan kita gunakan mi
a!" perintah Gama. Melinda melen
akanlah tidak waras. Gama benar-benar terpikat pada pandangan pertam
u tertarik dan memilih untuk memakai jasa pelayanan Hotel Ivander?" tantan
saya mulai memaparkan?"
akan!" t
elegan. Jantung Gama terus berdetak kencang. Pria itu lebih fokus mengamati
akan lagi?" Suara Dewi yang begitu mendayu an
u benar-benar merasakan jatuh cinta pada
" seru
tinya, bisa dipertimbangkan," sahu
n ditanyakan lagi. Saya akan kembali ke kantor Tuan, dua hari lagi." Dewi sibuk merapikan berkas-berkas
sibuk dengan pekerjaannya. Sayangnya, fokus dirinya terus
aku bekerja jika sep
mbari memainkan bolpoin di atas meja kerjanya. Lamunan Gama buyar, bersamaan dengan ponselnya yang berdering. Jelas sekali kekesalan menye
bu?" sapa Gam
ya kamu terlihat sibuk?" Rentetan pertanyaan dilontarkan oleh Erina M
g saja, jika ada waktu aku akan menyempatkan diri untuk pu
dari seberang telepon sana. Cukup lama keduanya berbincang. Bermula dari Gama yang tak terima direme
s dikerjakan, Gama segera memakai jasnya dan memutuskan untuk pergi meninggalkan ruang
engan seringai yang mulai terbit di bibirnya. Sebagai seorang pria muda yan
Lepas menerima panggilan telepon dari beberapa anak buahnya. Jika saja bawahannya tak menelepon dan memberi tahu bahwa Liana tak ingin makan, mungk
dipta memang tidak becus mend
ngan gadis sialan itu. Benar-benar berubah dari wajahnya semasa SMA dulu. Sangat disayangkan, sifatnya tetap saja
kuhan mu dulu. Akan ku buat kau bertekuk lutut d
dinya. Sepertinya, pria itu memang memiliki dendam terse