Billionaire And The Secret Girl
l kalau hal itu tidak ada gunanya. Yang ada, ia pasti akan mendengar ceramah lagi kalau sampai kedua orangtuanya tahu Atalla kembali menelpon dan memintanya u
ion ini begitu lelet." Adrian berkilah, tidak ingin kedua orangtua
i sarapan agar kau bisa segera berangkat ke kantor." Barra berujar sambil melipat kembali koran di tangannya
*
santai dan berjalan dengan gagah melewati satu persatu para karyawan yang dengan sengaja menunggunya di lobby. Well, seperti yang Adrian katakan pada Atalla, ia memang memiliki banyak
diri sendiri ketika telah melewati barisa
anis yang dapat membuat wanita manapun meleleh karenanya. Apalagi, kini ia mengenakan setelan jas hitam dan celana bahan yang senada membuat nilai ketampanannya bertambah berkali-kali lipat. Memiliki ke
i
mpul yang melekat di bibir penuhnya. Mata hazelnya menatap lorong di depan sana. Tubuh tegapnya berjalan santai dengan kedua tangan yang dimas
a menjadi sekretaris Anda." Edwin menyambut kedatangan Adrian dengan senyum lebar. P
paling mengesalkan. Pria yang memiliki kepercayaan d
nangkan lotre berhadiah mainan?" Masih dengan sikap jahilnya, Edwin mendekati Adr
ngan raut malas melihat tingkah Edwin yang mulai menggila.
akan hal menggelikan itu setiap kali aku datang." Adrian beranjak menuju meja kerjanya sambil berujar demikian. Rasanya, ia sudah tidak lagi
ngku kebesarannya lalu bersandar di sana. Sedetik kemudian, ia memutar bola matanya malas kala melihat Edwin yang begitu bersemangat men
gin berlama-lama lagi, ia lantas mendekati Adrian dan be
n kami masih terbilang baru dan rasanya aku tidak rela kalau kami harus berpisah. Aku tidak sanggup jika harus menahan rindu karena tidak bisa bertemu dengannya. Demi Tuhan, memikirkannya saja aku tidak sanggup. Mengertilah, Ad,
ak boleh." Tolak Adrian to the point. Wajah
l cuti lagi. Aku akan bekerja keras untuk Alexander Company sampai titik darah penghabisan. Bole
ndengar penuturan Edwin yang masi
erti ini sejak empat tahun yang lalu," timpal Adrian, me
baik kau selesaikan jadwalku untuk minggu ini dan urus pertemuan dengan Fernandez Co
rindu. Semoga Tuhan segera mengirimkan gadis yang bisa meluluhkan dan menghilangkan kekejama
t, hah?!" gertak Adrian marah. Temannya itu sama saja dengan
adik perempuan seperti Atalla saja sudah sangat menguras emosi, apa lagi kalau aku menambah jumlah wanita yang berhubungan de
mbuat moodku rusak." Sambil menggerutu kesal, Ad
alu. Huh, memangnya apa lagi yang bisa ia lakukan agar tidak terus memikirkan permintaan Atalla d
*
a?" ajak Edwin seraya menatap Adrian yang berjalan di sebelahnya sekilas. Senyumnya kem
, lalu mengikuti gaya Adrian yang berjalan de
emasuki mobil yang sudah menunggu di depan gedung perusahaan. Tidak menunggu lama lagi, Adrian