icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gulai Daging Ibu

Gulai Daging Ibu

icon

Bab 1 Part 1( Ide gila)

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 21/06/2022

mil

Gulai

ar

R.D.L

amping rumah Parni, wanita paruh baya yang sedari tadi menelan ludah membaya

ang berumur empat tahun berdecak berulang kali. Seolah i

ut, bumbunya meresap sampai ke sela-sela daging.

ya yang kini sedang mengelus rambutnya sayang, ia kembali mengecap,

tak tahan untuk menitikkan bulir bening yang se

i merutuki nasib buruk yang s

lumpuh mengharuskan tubuhnya yang memasuki usia renta harus

embiarkan buah hatinya tumbuh sehat dan memenuhi sega

ngin melihat anak-anak mereka sehat

hanya makan nasi aking, nasi bekas kemarin yang baginya sangat ber

tanak kembali, dan makan bersama dengan kelua

i belakang rumah bisa ia petik dan jadi pendam

reka tak pernah merasakan kecuali har

k kerumah, memeluk tubuh legam ibunya seraya merengek di pa

a, Bu?" ucap Si Sulung, To

a mengangg

ulai, Bu? Tini pengen, B

juga

juga

juga

ia jawab, Parni hanya mengulas seny

alian makan yang ada dulu, ya

u nitip Bapa

tara Parni melangkah gontai keluar rum

kan daging? jangankan dagi

ya sudah mewanti-wanti untuk tidak datang menginjakkan kaki lagi di rumahnya, membuat wanita paruh baya

rang tua! sekarang kau urus saja Gito, sua

an jadi pembawa soal bagiku dan juga anakku, tap

at menikah, padahal ka

untuk pergi dari benak Parni. Hatinya terlampau sakit. Air ma

e atas. Membiarkan perih di hatinya. Kembali wajah k

suara beberapa orang yang be

tip ke dalam area pemakaman demi menunta

asa sedang membawa cangkul dan seb

tau jika ada bayi yang akan se

man dengan kebun warga. Sebuah ide terbit begitu saja. Ide

*

ng putih di pundaknya. Ia sengaja menghindar d

esan untuk menunggu bersama bapaknya. Tak ada seoran

bisa makan, jika hanya di suruh menunggu,

mencingcang daging dan meracik bumbu. Sebagian daging ia masukkan ke dalam

r santan yang ia parut dan peras sendiri

n suaminya makan dengan lahap, karena untuk pertama kal

ak Parni berteriak girang seolah tak sabar untuk

atang ke dalam mangkuk dan membawanya k

bira. Mereka makan dengan amat lahap

yang menyuapi suaminya, Gito y

p terima kasih padanya. Ia tersadar dari lamuna

beli daging, Bu? tum

ncang, seolah ada ribuan mata yang kini menatap

adi kasih sedekah di jala

mdulillah kala

a masih ada sisa, jual aja, Bu.

enar kata suaminya, jika bisa di

u. Jualan aja, Bu. Pasti laku," T

kungan, rasa percaya dir

u akan berjualan gu

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka