Terpaksa Menikahi {Elia & Abraham}
timur sana. Burung-burung gereja berkicau di sudut-sudut rumah. Oran
i cafe milik Miko. Karena Elia terkenal baik dan ramah kepada seti
...," sapa Polto,
kalah ramahnya,
u tidak jomblo saja," ujar Pol
rab, meski berbeda budaya. Elia berkulit putih, sedangkan Polto ber
berangkat. Dia terbiasa naik bis kota. Jika n
sempat mencari bus, tampak mobil sedan hitam m
Aku bisa berangkat sendiri," ujar Elia
otakmu sudah gegar otak sehingga begitu cepat lupa?" Miko memb
olak bosnya. Nanti dikira tidak tahu terima kasih. Sudah d
miko. Jalan lumayan ramai, jadi
ng antar jemput aku. Aku juga tidak enak dengan karyawan lain, pasti mereka menggosipkan a
laki lajang. Umur mereka hanya terpaut 3 tahun saja. Sangat sera
ain bisa tidak. Aku mengenalmu cukup lama.
epada Miko,"Me
ain dengan sangat intim. Seharusnya Elia sudah bisa menebak dari baha
, Elia. Menikahl
a Elia berteriak keras
tt
em, sehingga terdengar d
lia!" seru
, hampir saja tertabrak, seka
ak melihat kucing.
ucing saja kamu teriak seolah-olah i
erteriak sekeras itu hanya untuk mengalihkan
juga tidak pantas hidup s
ia hanya kucing bukan manus
ri kucingan. Aku turun. Aku naik kendaraan umum saja," ujar Elia semb
aja kamu marah. Hei, tadi aku belum selesai ngomo
ang gila. Beberapa orang yang berada di dekatnya sontak mengarahkan pandangan mereka ke arah Miko yang teriak-teriak, s
arah kemudi. Otomatis klakson berbunyi nyaring, sehingga oran
li. Tapi kali ini hanya menggigit kao
l oleh seseorang. Dan bedebahnya
*
sendiri akan aktingnya tadi. Lebih-lebih ketika ia sempat melihat se
diam. Lelaki itu tampak memegang sesuatu, seperti sebuah gambar. Sebentar lelaki itu melihat gamba
Cafe tempat ia bekerja tidak terlalu jauh
yum sendiri mengingat kejadian bersama Miko. Dia tidak sabar ingin menceritakan nanti dengan Karina, pasti Karina akan tertawa terbah
terlihat mengeluarkan ponsel dan menelpon seseoran
eter lagi. Elia masih berjalan sant
sar menangkap tubuh Elia. Yang satu memegangi dan berusaha menyeret Elia masuk mobil,
membantu Elia masuk ke dalam mobil. Mobil kemudian secepat kilat pe
ronta-ronta. Mulutnya berteriak-teriak tapi tidak bersuara sebab
duk di depan samping sopir. Dia terlihat men
aseh! In
telpon, sese
aku bos! Gimana, apakah sud
Ini lagi di dalam mobil. Dia sepertinya liar juga. Dari tadi meronta-ronta. Untun
eberang telepo
sekali kamu! Siapa yang me
ruk kepala yan
apnya, Bos. Saya biasa melaku
itu lalu mengetahui di mana ia kerja atau tinggal,
ruk kepalanya yang tidak gatal saja, tetapi garuk-garuk kepa
, lebih baik di kasih kecap dan di
ajak makan? Ayo kalau git
engumpat kembali. Menyadari
ita itu, dan jangan di apa-apakan. Awas kalau sam
Bos. Lak
menutup
arang!" kata Lukas