icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Tuan Muda Mars

Bab 2 Sulit Untuk Dimengerti

Jumlah Kata:1093    |    Dirilis Pada: 16/06/2022

ra. Namun, kali ini dia mengatakan beberapa informasi pribadinya. "Aku tahu ini ti

lah sebuah permainan bisnis? Lalu ketika merasa pernikahan itu sudah tak lagi cocok untuk dirinya akan ditinggalkan begitu saja. Bu

esaknya' untuk menikah dengannya di hari perte

pa pengawal mendekat untuk menghalau Venus. Mars memberikan kode kepada mereka untuk tidak perlu melakukan apa pu

ya. Apalagi berlalu begitu saja. Mars kali ini memberikan izin anak buahnya mengatakan itu. Alih-alih marah, dia hanya diam sembari menat

s fokus padanya. Berusaha mengendalikan emosinya yang tiba-tiba

rang? Menikah, kata itu bahkan terdengar seperti momok yang sangat menakutkan. Tentu, sebagai seorang perempuan normal dia memiliki keinginan untuk menikah. Tapi, t

menyerahkan dirinya begitu saja kepada lelaki tampan yang ada di

pertama saya melihat Anda. Saya rasa, terlalu berlebihan ketika Anda menculik

ompat dari sarannya. Tentu saja ini bukan rasa antusias, tapi sebuah rasa yang menyakitkan. "Saya... sungguh tidak bisa mela

angannya untuk memohon. Jika Mars adalah orang baik, maka lelaki itu akan mengabul

lah memberikannya keputusan final yang tidak bisa lagi dib

embantunya kecuali dirinya sendiri. Tidak seharusnya dia melemah. "Sungguh, saya tidak membutuhkan ini semua. Saya memiliki kehid

nus bukan suatu hal yang akan diabaikan oleh lelaki itu, tapi tentu saja untuk mengabulkannya bukanlah jaw

kepadamu." Raut wajah Venus terlihat sedik

dengan cepat. Bagaimanapun Venus sudah merancang hidupnya di masa depan dengan baik. Dan menikah belum masuk untuk da

istal yang memancar. Hidungnya kecil dan mancung, bibirnya seperti buah cherry yang begitu

s karena itu segera saja dia memecahkan bayangan Venus yang sedang aktif. "K

perasaan kesalnya kali ini. Tak terima dengan keputusan yang diberikan oleh Mars kepadanya, Venus menatap lelaki itu dengan tajam. "Hidup saya adalah saya yan

akan diam saja ketika kebebasannya sebentar lagi akan terenggut. Selama ini dia hidup dengan cara

tak ingin tertahan dengan kebodohan ini, Venus kembali meminta

enyergap ruangan, detik jam seolah seperti lonceng kematian. Kedua orang yang sedang saling tatap itu memp

ng tatap satu sama lain. Pikiran buruk memenuhi pikiran Venus dan ras

Venus yang sudah terasa dingin. Bahkan gadis itu sedikit bergetar karena rasa takut yang terasa

bisa melakukannya. Mars menggenggamnya dengan lembut namun terkesan kuat. Kaki Mars yang panjang melangkah pasti tapi tak buru-buru. Di bela

. Karena pada akhirnya dia bisa bertemu dengan Venus, lelaki itu akan memberikan segalanya untuk gadis itu.

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka