Gairah Liar Sang Dosen
han tangan Arini dengan sangat kuat a
"Maaf, Kei, kali ini gue gak bisa. Gue takut nilai gue rusak karena dia. Gue
gue yang tanggung." Arini kali ini benar-benar
n, dia terus berusaha maju dan mendekat ke arah Keisha dengan wajah yang begitu menyeramkan
h saya." Edwin berjalan mendekat seraya
pak yang mencurangi nilai saya!
pan kamu?" tanyanya dengan waj
u. Ia merasa gemas bukan karena wajahnya lucu atau cool. Hanya saja
isha bergidik nge
tase yang saya kumpulkan ke Bapak itu juga ditiru oleh mereka. Namun, dengan sangat lucu Bapak memberikan saya nilai D untuk setiap tugas yang saya kumpulkan," jawab K
alisnya dan bersikap acuh tak acuh dengan mengedikkan bahunya. Kemudian, ia mengambi
satu, Keisha." Edwin menunduk men
bisa saja membuat orang lain yang melihat menjadi salah paham. Apalagi, pria ini
suami orang. Wah ... Enggak, itu tidak boleh terjadi. Entah apa yang akan terjad
. Aku tidak mau ada yang melihat kita seperti ini dan menyebabkan diriku harus mendapati gosip sampah di
mbuat Edwin tersenyum senang. Tangannya berusaha menggga
berbicara dengan saya seperti di dalam kelas," katanya de
a Edwin adalah pria tampan dan gagah meski umurnya sudah masuk tiga puluh t
hwa memang hubungan Edwin dan istrinya tidak baik. Namun, apapun faktany
Bapak dengan tidak berbuat yang macam-macam," ucap Keisha dengan wajah memelas. "Ini saya lakukan karena kasihan pa
knya, posisi ini lebih baik dari pada posisi sebelumnya yang akan membuat orang salah
inginan saya?" tanya Edwin d
as jika harus terus meladeni Edwin. Lebih cepat ia menan
nar ingin mengikuti kemauan saya?" tanyanya sekali la
man yang sekarang menunggu Bapak segera datang. Tidak untuk yang lain-lain," jawab K
ran kotor tentang pria yang ada di depannya itu. Tidak berhenti hanya di senyuman. Pria
ika nilai teman-teman lain meatok di A, maka kamu saya kasih nilai A plus-p
an saya relakan nilai saya anjlok karena Bapak. Namun, jika yang baik-baik bisa dibicara
k sus
a mendengar ucapan Bapak yang itu-itu saja dan tidak menyebutkan dengan jelas apa yang Bapa
pacar saya." Edwin berkata sepe
ulat sempurna. "Bapak, saya tahu Bapak sedang ber
kiran baik lebih dulu dengan laki-laki di depannya. Bisa s
u mau nilai kamu bagus, ya kamu harus pacaran sama
tanya yang berkaca-kaca. Harga dirinya benar-bena
capkan kalimat.ini dengan sadar, maka saya hanya bisa bilang kalau Bapak adalah dosen terburuk yang saya temui
ruk, Keisha." Edwin berusaha memegang wajah
a diri saya tidak bisa di tukar dengan nilai A yang Bapak berikan. Saya permisi," ujarnya