Gairah Liar Sang Dosen
a
jak tiga bulan lalu dia yang menggantikan dosen lama. Tugas yang ia berikan mungk
terus dicurangi olehnya. Nilainya selalu sangat jauh dibawa
iah saya! Jika memang tidak suka dengan mata kuliah ini, seharusnya tidak us
maluin noh sama Pak Edwin!" seru Arini y
sedang muak melihat dosen yang sama sekali
tersebut. Apalagi, terkadang saat sedang dalam waktu yang sunyi atau saat mahasiswa lain
tidaknya jangan melamun saat di kelas saya!" serun
oleh Edwin. Bagaimana bisa dia berkata seoerti itu jika d
hkan keluar! Saya juga tidak butuh murid seperti kamu di kelas saya!" p
eras. "Maaf banget nih ya, Pak. Saya juga tidak ingin diajar oleh dosen yang selalu mencurangi nilai saya! Sebelum bapak menga
engemasi buku-bukunya di atas meja dan memasuk
Kampus di kota ini bukan hanya ini saja, Pak! Jika tidak bisa di kota ini, saya akan melalang buana untuk terus berkuliah. Jika tidak bisa juga, saya akan bekerja di toko emas milik ayah
. Namun, cangkalan tangan Arini membuat langkah Keisha berhenti. Dari
ang selalu bersikap kurang ajar dan tidak tahu
angkahnya dengan sangat berani menuju ke arah Edwin. "Hallo Bapak Edwin yang t
dwin. Ia tidak takut. Toh, pria.ini
sha? Keluar atau duduk d
a di depannya itu. Seisi kelas hening seketika melihat perdebatan an
abis-habisan sejak Bapak masuk ke dalam kelas kami." Keisha berkata
siap saya panggil ke ruangan saya untuk mendapatkan bimbingan full agar nilai kamu lebih bagus," katanya dengan sangat santai seraya
oleh Edwin sangat tidak masuk akal. Apa hukuman yang diberikan ole
g akan pria itu berikan untuk Keisha. Tidak, ini tidak bolwh
tasnya full bimbingan dengan pak Edwin karena nilaimu sangat jauh di bawah. Jika saja pak Edwin tega memberimu nilai minus, mungkin sudah ia
adeni Edwin, lebih baik ia segera keluar dan merehatkan pikirannya. Lagipual, melad
kesal dan berjalan pergi meninggalkan kelas. Tida
ah saya!" Teriakan dari Edwin tidak ia dengar. Silahkan
mobilnya. Moodnya untuk menjalani hari dengan
adahal, di mata kuliah yang dipegang Edwin hampir seluruh mahasiswa maupun mahasiswi m
.. Kei
seseorang. Itu Arini. Kena
wajah yang masih sangat kesal karena
gosan dan belum bisa memgatakan dengan
tanyanya lagi s
lagi." Perkataan Arini benar-benar membuat mata K
in," jawab Keisha dengan keras kepala. Baginya, Edwin lah yang membuat
lo, mendingan balik ke keleas deh." Arini menampilkan wajah yang begtiu meyakinkan untuk
sen bernama Edwin ini begitu sangat labil? Lalu, membawa-bawa
embanting pintunya dengan sangat keras. Lalu, menggandeng Arini
h memaki dosennya sendiri." Suara dari arah be
ya malas. "Mau apa lagi, sih? Udah nyuruh saya keluar dari je
ang saya mau?" Edwin