Akulah Istri Gendutmu Dulu (Pembalasan Istri Gendut)
tri Gendu
Lupa Ku
a yang tulus dan mana yang palsu. Tetapi, bisa juga sebenarnya Mas Ferdi itu
pun menyakiti fisik dan juga perasaanku. Mungkin, jika hari ini aku tak
t dengan mata kepalaku sendiri. Dan, sialnya aku dulu telah melepas sem
hbac
ini kok sudah tidur?" tanyaku sam
dan menutup wajahnya dengan bantal. Kutahu saat ini
a tahu aku bisa bantu memecahkannya," ucapku
usahanya gulung tikar dan memiliki banyak hutang. Sebenarnya dia juga
mbuka toko, bekerja kantoran hingga menjadi tukang ojek online.
g, dan usaha pakaian yang kurintis juga sel
dur!" jawabnya ketus masih sambi
n sih, Mas?" tanyak
s Ferdi untuk mengelolanya, namun entah mengapa dia seper
selalu direndahkan
angku bantal tadi. Wajahnya keli
sih, Mas?" tanyak
aktu dicibir tetangga dan diolok oleh teman-teman.
? Bukankah selama ini semua
atakan aku ini suami yang tidak berguna, dan juga mereka selalu menyanjung
desus seperti itu, namun aku hanya bisa diam. Dan s
ukan mereka yang atur, tapi kita sendiri. Mereka itu hanya penonton, apapu
luka tapi tak berdarah. Seenak hatinya mereka berucap, padahal kamu tahu sendiri 'kan, Dek? Aku
gan apa yang dikerjakannya. Dia sering malas-malasan, dan meremehkan pekerjaan. Maunya
injak harga dirinya. Untuk itu, kadang semua yang dia mau selalu berusaha kuturuti. Aku pun
dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti akan memberikan hasil yang memuaskan. Bukankah dulu kamu juga sudah pernah menjadi p
harus memulai lagi semua dari awal
nya pabrik pakaian saat ini, meski belum begitu berkembang, aku
dia bersedia menuruti ucapanku itu. Hal seperti ini, sebe
n gosip pasti akan datang lagi padaku. Dasar suami pa
ngan sikapnya. Seharusnya cemoohan seperti itu dijadi
ang nggak terus-terusan mencemoohmu? Dan, aga
rumah ini atas namaku. Agar mereka tak terus menghinaku, dan jika sudah atas na
isa ya, Mas Ferdi berucap se
ik dipindah tangankan pada Mas Ferdi7, toh kami ini suami istri. A
mua atas namamu. Aku ikhlas, toh ini semua juga demi keharmonisan rumah tangga kita 'kan? Dan, aku pun
h jika dulu aku memilihmu. Aku janji, akan memajukan pabrik kita, jika nan
a pun memelukku erat sekali. Tak apalah, untuk saat ini, ba
u akan deklarasikan, jika saat ini kamulah pemilik utama pabrik kit
ntung dan rugi. Yang ada hanyalah bagai
hbac