Terjebak Dengan Idol Somplak
angku dekat dengan paviliun milik ibunya, tepatnya di halaman depan. Terlihat jelas, dirinya begitu rapuh kala itu. Sebagai seorang le
sya. Dengan tambahan wajah datar karena tak
il i
g di hadapannya. Tak ada gunanya dia marah-marah, bos-nya itu sudah terlalu banyak me
bil," s
ima tisu pe
ya tidaklah akan marah-marah sama kamu, bahkan kalau kamu bu
an masalah saya sen
-young berusaha memahami gadis itu, em
ditahan malah jadi penyak
jawabnya
? Karena say
adis itu m
an anggap saya musuh, atau apalah. Saya berniat baik,
Kenapa ngikutin saya sampai ke sini?" Rasy
ng masih sering dia jumpai. Kenapa? Kenapa sesusah itu mengikhlaska
upakan saja, ayo pulang, atau mau jalan-jalan dul
aran itu, apalagi yang memberikan tawaran kini artis terkenal dengan berjuta-juta penggemar.
da kerjaan di rumah,
ya, dan kembali berkata, "Jangan alasan, besok saya harus manggung, dan kam
uti oleh gadis itu. Mereka kini menuju ke sebuah butik, beberapa hari lalu Soo sudah me
apnya saat berada di dalam mobil, bahkan R
ragu untuk masuk ke dalam, dia pikir hanya orang-orang kaya yang panta
bengong di sana?"
l baju, 'kan?" tanya
utik ngambil makan
ke dalam, lagipula hanya sebentar bi
bisa cuci mata, lumayan, sudahlah saya malas b
kesekian kalinya. Sebagai bawahan yang memiliki banyak masalah dan membutu
aksa!" ump
amu bi
alah dengar pasti,"
utik ini adalah milik seorang teman dari mamanya sendiri, jadi dia sudah sangat hafal
anya lebih sejuk di telinga. Tapi, jika terus memanggil seperti itu sang Mama murka
g wanita paruh baya, ya seumuran lah dengan mamanya, kini berjalan menghampir
mu, ya?" tanyanya me
gak punya pacar, dia
? T
an keras kepala. Kenapa dia tak mengatakan saja kalau Rasya adalah pembantu rumah tangga di r
di rumah Tuan Soo-young, N
h gadis itu, seketika itu Rasya meras
a, tadi Soo bilang t
yang saya pesan apakah sudah siap? Besok malam akan saya paka
a tapi butik ini tutup jadi baru hari
iar Tante am
itu kembali dengan sebuah
ni
gitu aku langsung
dulu? Biasanya kamu
h ada kerjaan soalnya lan
hati-hati
ikkan mobil, menuju ke mall yang kebetulan letaknya
tadi malah
n?" balas Rasya,
rumahku, memang kamu nggak malu? Apalagi kamu masih k
eran dengan s
ni halal. Selama saya jadi orang baik, saya tidak akan perna
. Entah mengapa dia merasa ada sebuah magnet pada tubuh dan
ya salut sama k
at, saya hanya
ia butuhkan bahkan sudah siap, niat sebenernya hanya ingin membuat Rasya melupakan kesedihannya sejenak dengan mengajaknya keluar seperti ini.
g-warung. Benar, bahkan dulu hal itu menjadi hobi bagi Soo sampai akhirnya di
mbung