Ratu Tak Akan Jadi Babu
at ku pegang badannya terasa panas, wajahnya juga sangat puca
masukkan cucian ke dalam mesin cuci Lalu ku lanjutkan untuk melalap sa
ur dan langsung membuka kulkas, mengambil satu buah apel seg
am," jawabku sambil ter
datang dan duduk di samping Ibu dan langsung mem
" jawabku mulai merasa kesal, bisa-b
s kaya tadi malam bisa banjir rumah ini," jawab Ibu membela Kak Lastri, Ibu menyuruhku untuk memberitahu Mas Azka agar ia memp
ana kuat dia naik ke genteng," jawabku semakin kesal, suami kak Lastri
ggikan suaranya bertepatan dengan bajunya yang saat ini ku pegang. Sudah geram hatiku mendengar mereka dari t
terlebih dia lagi sakit," sungutku kesal, aku memandan
suruh Mas Romi." ia bergelayutan manja
bakal mau lagi ngerjain semua pekerjaan rumah ini." Aku menantang mereka, sambil menghempaskan paka
Kak Lastri berteriak dan ku lihat dia m
mi ya?" Aku menatapnya sinis, mendahuluinya
ggal disini, kalian nggak ada hak buat mengomentari itu," sahut Kak L
tanganku d
angnya siapa? Ada emang patungan? yang bayar listrik,air,wifi siapa? Padahal yang sok-sokan mau pasang siapa coba?" A
mulai berteriak, aku tau saa
nya kan sekali-sekali aku ngitung-ngitung," jawabku
ngar kami ribut kel
alu didengar tetangga," ucap Mas Romi
Azka lagi sakit, kan gak mungkin dia naik ke atas. Mas Romi bisa kan ya tolongin?" Aku berbi
l bilang Mas aja kenapa sih?" Mas Romi menatap istrin
ali ke belakang, samar kudengar Kak Lastri yang mulai diceramahi oleh suaminya. Beruntung suami dari Kakak i
i bertengkar?" ucap Ibu marah, la
agi di nasehatin doang sama Mas Romi?" Aku kembali mengelu
urang ajar ya!" Ibu kemb
u ya?" Aku sengaja menyahuti ibu dengan pelan sambil berlalu meninggal
urang aj
seperti ini. Jadi bagai prajurit yang sudah bersiap untuk menagan serangan, aku mengelua