Segitiga Penguasa - Sudut Pertama
inya-berisikan potongan-potongan kayu berbentuk segitiga bertuliskan angka-mulai diputar ke seluruh peserta.
ertubuh kurus mengenakan ikat kepala berwarna biru tua, berdiri tepat di samping Marca. L
gan julukan: Dua Bandit Kecil. Oleh kebanyakan orang, mereka berdua dianggap hama. Sam
di desa. Salah satu contohnya adalah perkelahian mereka dengan Kaskar-seorang lelaki bertubuh kekar yang berasa
ok tengah menggorok leher hewan kesayangan Kaskar. Hewan bertanduk satu dengan gigi bertaring tajam itu tak berdaya di tangan Soma. Kedua sayap hewan itu patah. Darah seg
at langsung eksekusi pembantaian itu seketika menjerit histeris. Perempuan itu tak lain da
onkan sebagai Kepala Suku-harus dinodai dengan matinya hewan kesayangan yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Yang mati dengan keji di tangan bocah ingusan yang baru senang-s
esiap dengan suara teriakan nyaring khas istrinya. Merasa ada sesuatu hal yang tak beres, secara spontan ia langs
yang berada dalam pesta perayaan itu sontak juga langsung melakukan pergerakan. Dengan cekatan mereka mengambil beberapa s
bagai pisau belati yang diasah setiap hari, harus terkapar tak berdaya dengan kepala terpisah dari tubuhnya, dan kedua sayap yang patah di ujung pangkal, serta ba
berpikir panjang, ia berlari ke arah istrinya yang sudah tak sadarkan diri. Sementara para peng
ak kuat isi perut mereka. Semasa hidup pun, hewan bertaring tajam itu memang sudah berbau busuk dan menyengat
ukan semua ini?" Bentak Kaskar sambil te
bersanggul rapi itu masih
bergerak-gerak dengan sendirinya. Kaskar yang menyadari kejanggalan itu seketika bangkit berdiri. Dengan
erhenti. Sorot matanya terus memandang lamat-lamat pergerakan bangkai hewan di depanny
gan sekujur tubuh yang telah berlumuran darah hitam. Lelaki muda itu adalah Soma. Ia tersenyum bahagia sambil memegangi sebuah cinci
oma jelas-jelas sudah berani dengan seenaknya memasuki rumahnya, membuat istri
au lakukan? Kau sudah berani memb
senyum ia pun berkata, "Santai saja Orang Tua. Aku sudah berhasil menemukan cincin yang kuberikan kepada hewan peliharaanku, yang dimak
alaran otot di sekujur tubuhnya bagai cacing yang menggeliat di permukaan tanah. Ucapan Soma bagaikan bahan bakar yang senga
ti anak kami, dan kau! Membunuh Anobi di hadapan istriku. Akan kutukar nyawamu den
a-apa. Tanpa adanya penghalang, tertubruklah ia oleh tubuh kekar Kaskar. Soma tersungku
berada di atas tubuh musuh kecilnya. Mengunci pergerakan. Dan sambil memegangi gada b
Kaskar, tak pernah ada satu orang pun dapat selam
dalam hitungan detik, gada besi besar itu meluncur deras. Soma menutup mata, tel