icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta dan Dosa

Bab 3 Sebuah Penolakan

Jumlah Kata:1294    |    Dirilis Pada: 15/05/2022

rniat pergi lagi dari rumah. Pemuda itu memang kerap tidak tidur dirumah, da

rkan tas yang dia bawa kepada salah satu pelayan. Mereka yang mengerti la

sudah bilang. Nanti malam

aku lagi sakit. Lagipula untuk apa makan malam sama kli

n perintah langsung melaksanakan perintah dari Tuan Besar mereka, walau se

yang mulai melakukan mobilnya. Siapa disangka Bisma malah melajukan mobilnya dengan

beruntung besi yang dibuat untuk membuat gerbang tersebut

nya yang berada di dapur untuk segera mengurus Bisma. Ya, hanya bodyguard Adi yang

rada dilantai dua. Sementara para pelayan hanya menundukkan kepala, karena Bisma menatap mereka

Tapi da Kumaha atuh, harus sabar. Tuan Muda emang kaya gitu sifatna

tas anda," tegas salah satu Bodyguard, mereka langsung

a frustasi, dia membuka ponsel

melihat beberapa nama yang sama. "Beruntung gue inget wajahnya." Bisma tersenyum pu

a sosmed," gumam Bisma, yang memang paham betul bahwa Maudi sangat j

engambil sesuatu dari bawah kasur. Masih sama, sebuah

*

ti kedua orangtuanya untuk mengikuti makan

a adalah membaca dan menanam bunga. 'Pantesan Maudi naksir ini cewek, hobi mereka sama,' batin Bisma. Saat sedang asyik membaca beberapa postingan Melati, ia dikagetkan dengan salah sat

Raya melintas di pikirannya, Bisma segera menggele

ingin melihat ibunya syok, apalagi sudah 1 Minggu ini Fatma dirawat dirumah sakit. Jikalau dulu Bisma sangat ingin ada orang yang melaporka

ahkan lamunan Bisma, dia segera be

Adi menggandeng tangan Bisma hangat, andai saja ayah Bisma bersika

tersebut. Dilihatnya mereka juga membawa seorang

arah samping. Alangkah terkejutnya dia melihat Melati hen

ulu." Bisma segera bangki

membuat gadis itu menepis tangan Bism

" Bisma cengengesan sambil

ang jahat." Melati segera

belumnya, merasa tertantang. Bisma me

hal itu segera menulis

orang tuaku percaya, kalau aku kesini nemuin teman." B

ang membahas bisnis. Jadi aku cari alasan mau nemui

alau diajak untuk bertemu dengan rekan bisnis orangtuanya. "Ya, gak apa-apa. Ayo,

juga beberapa kali kayak pernah liat k

iapa sih yang gak tau sama k

depannya merupakan salah satu pemu

ag. "Ini buku dari beberapa penulis,

ya?" Bisma pura-pura tid

aku emang hobi baca sih.

a, lucu-lucu." Bisma mulai berbohong lagi, padahal dia baru menghafalkan beberapa jen

mbali fokus kepada ponsel miliknya, memantau sud

e sekolah, sebagai bentuk makasih karena kamu udah bantuin aku malam i

. Anggap aja kita gak seng

Bisma ajak, pasti mereka tidak bisa menolak. "Gimana kalau pulang sekolah aku antar kamu pulang

ggak apa-apa, lagipula ini gak yang biasa. Udah

ti pergi menuju mobil seg

leh ke arah

Bisma, seolah-olah tida

a aku. Kenalin aku Melati." Melati me

an tangan Melati. Dia segera

yang lain. Setidaknya pakai ini." Bisma

ari itu segera men

aya kamu gak kedinginan, karena kamu pakai baju tipi

jadi bisa ada alasan buat ngiket dia.' Bisma tertawa

a dan melipatnya. "Aku gak biasa pakai baju laki-laki. Lagi Pul

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka