icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Dua Anak Manusia

Bab 10 Pergi

Jumlah Kata:1465    |    Dirilis Pada: 13/05/2022

begitu terdengar saling bersahutan. Dua orang perempu

anget," kata Agatha pelan seraya menat

dang yang berisi barang pribadinya. Sedangkan bi Asih membawa

m yang lewat dan pastinya gak bakal ada soalnya

pagi kita pergi ke kampung bibi ya, bibi masih

ha ikut bibi?" tan

, jadi rumah bibi di kampung itu rumah non Atha juga. Yang a

entah gimana nasib Atha, mungkin A

i Asih menunjuk sebuah toko yang tutup, "U

reka berjalan kesana

ta tidur," kata Bi Asih berjalan menuju sud

mbali men

ambil di sudut toko. Untungnya kardus

udah berbaring menyamping seraya menepuk-ne

takkan kopernya di sebel

ih. Udara yang dingin ditambah tidur hanya dengan

i malah tidur bareng Atha disini bukan di

ng banget sama non Atha. Jadi jangan pernah bilang maaf lagi, ya." Bi Asih men

hari, besok pagi kita pe

a bibi," Agatha menatap bi A

yang banget s

*

i di kot

ruh baya dengan kumis hitam diatas bibirnya

perlahan, hari sudah terang. Ia bangkit saat

eriak pria tersebut yang ternyata adalah pemilik toko it

Agatha saat ta

!" amuk

ya melihat seorang pria seumurannya yang menatap diriny

sini, jangan kemb

k, gak usah pakai kekerasan!" k

TOKO MILIK SAYA! ENYA

berjalan menuju koper mereka. Memberikannya dua untuk Agatha dan sat

ak bi Asih, sebelum i

a gak ada tempat nginap buat malam ini. Gak usah pake kekerasa

ian siapa ngatur-ngatur saya!" Kemudian ia melengos

Agatha mencoba meredakan amarah bi A

ke stasiun kereta dan mu

*

n kicauan burung yang saling bersahutan. Suara air men

kan tangannya, pandangannya menatap ke depan dimana ad

n banget rasanya," lanjutnya seraya menutup matanya

mpai di desa ini. Sebuah kampung halaman

n. Disinilah dirinya berada, berdiri di pinggir jalan setapak deng

Asih orang desa itu berangkat kerja subuh

ertengger sebuah jam tangan berwarna hijau muda. W

a keluar. Lebih baik

rumah bi Asih yang tak terlalu jauh dari situ. Karena jalannya yang l

*

anya bi Asih yang duduk di depan tele

Atha suka," jawa

gal bersama suaminya. Jadi tak perlu khawatir lagi saat bekerj

erada di kebun. Tadinya bi Asih mau pergi juga, tapi dilarang oleh kakakny

tak mempunyai seorang anak dan hanya hidup berdua be

yang sudah berumah tangga dan tinggal di kota. Sese

dap sang pencipta beberapa tahu

nya berbeda 5 tahun dengan bi Asi

i mereka sudah

agi bersama anak majikannya. Dirinya begitu senang karen

melihat rumah bi Asih yang sederhana. Berbeda dengan

baru itu, karena mulai saat ini dan

nya ada nasi putih, telur balado dan tu

ini, terakhir kali ia makan tumis kangkung 2

a tak jelas dengan m

neng Atha suka,

ggilnya non lagi, lebih baik nama saja karena

ha mengumpulkan piring kotor bekas mereka ma

iar bibi aja yang c

sa kok," kata Agatha seraya

tak Agatha jika keinginannya tak dituruti maka dia akan terus mema

pamit bi Asih dengan menenteng rantang dan botol air minum kem

penasaran seraya menyabuni piring di tan

yan deket sini,

au ikut?" ta

ata berbinar dan penuh harap. Ia telah selesai mencuci piring dan ingin sek

au jalannya?"

sama orang sini. Bolehkan, bi," ucap A

h baik Agatha saja yang mengantarkan, kelihatannya Agatha mema

a menerima tas itu dengan sumringah, ia akan

awas tumpah loh," pesa

t ya," kata Agatha seraya men

i," ucap bi Asih yang dib

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka