icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

FOTO SUAMI FAN KEPONAKANKU

Bab 5 Awal pembalasan

Jumlah Kata:2090    |    Dirilis Pada: 20/04/2022

r suara Erna cukup jelas dari pintu p

kedalam rumah cukup terkejut mendap

at pel dengan keringat yang mengucur membasahi dahinya. Rambut panjang

ada. Aku segera melangkah seolah baru saja masuk ke dalam rumah. Saat Salwa bertemu denganku

rtahan melihat penampi

bendungan di kedua netr

, Wa?" tanya

yuruh ini itu gak ada habisnya!"

kamu di rumah ini bagai tuan putri, sekarang tak ub

uruh apa s

pu pel, eh masih disuruh bikin ko

nanti kamu menikah pekerjaan ini gak seberapa, kan?" jawa

, ataupun sekedar mencuci piring bekas makannya

i, T

!" aku gegas menghampiri Erna yang tengah sibuk dengan ponselnya di sofa.

n segera menjatuhkan b

ah tutup

ak pengen memghabiskan waktu sama

pelajaran buat dua pengkhianat itu!" sambarnya dibarengi gelak tawa. Ak

mana?" tanyaku sembari men

mput kedua cu

AH

kan punya so

naik

k. Kebayang kan gimana keselnya tu ulat nangka? Mana hp bang Wahyu ak

itu. Bahkan mungkin dia dan ibuk sudah merencanakan sesuatu,

lagi sama ular beludak itu. Jadi biar aku sama Ibuk yan

u yang tepat untuk membongkar semua di hadapan mbak Murni. Mbak Arini persiapkan hati dan mental yang kuat, j

a ikhlas. Aku tersenyum getir membayangkan saat itu tiba. Tidak ada angin, tidak ada badai namun rum

li membuatku harus tersenyum

terulang kembali. Biar bagaimanapun, bang Wahyu tetaplah kakakku dan Salwa adalah keponakan mb

rna. Aku tersenyum, sebagai bukti

berikutnya?" Erna memainkan kedua

k sih? Lama banget!" teria

al

g dengan nampan berisi dua

jadi babu loh, Wa, daripada jadi mahasiswa." Salwa mereng

Erna jagonya. Erna meraih ca

uu

itu ke wajah Salwa yang tidak sempat menghindar. Salwa

il dari mana sih, Wa? kopinya gak bisa larut g

ahan kesal sembari mengusap wajahnya ya

itu airnya direbus dulu,

ir kopi milikku

eee

kan kopi yang rasanya entahlah, mani

pikir aku akan terenyuh, oh tidak tuan putri. Arini yang s

Wa! Masa hal gini aja kamu gak tahu!" uca

atnya berjingkat kaget. Segera bangkit dari dudukku

ang sudah berkacak pinggang di hadapan Salwa yang menunduk

AH!" bentak Erna. Salwa mengangkat wajahnya, mungkin dia takut jika aku mendengarnya.

!" teriak

eluar kamar dan mendapati Salwa masih membersihk

kan kaki tepat di depan wajahnya yang tengah menunduk memunguti beling,

ari mengintip di celah pi

tubuh Erna, melihat Salwa merogoh saku da

a. Dan benar saja, ponsel bang Wahyu berkedip da

atu tangannya nangkring di pinggang. Salwa gelagapan mendengar suara Erna d

han amarah, Salwa gegas m

Erna. Erna kembali masuk kedala

idur di kasu

, kali aku tidur dempetan sama ulet bulu, ketularan gatel ntar! Ih,

tangan Mbak gatel ya, pengen gitu rasanya

Hajar aja manusia modelan mereka itu! Tapi tunggu beberapa hari lagi, p

boleh g

Mbak! Tunjukkan sama mereka kalau mbak Arini bukan wanita

harus latihan du

eka ke UGD, biar tahu

ma. Rupanya benar adik ipar

mobil memasuki halaman. Siapa lagi jika buka

amuala

kami serentak sembari be

. Anak-anak mencium tanganku takzim dan berlalu ke kamar un

ar, ibuk tak membiarkan mas Wahyu sendirian. Bel

masuk?" tany

itu, tu!" jawabnya asal se

eliau, terlihat dari sini mas Wahyu

u nyari a

s. Mungkin kepikiran sama gundiknya

tau mau Ibuk kirim semua bajumu sekalian?" teriak i

ih, Mas?" ta

ngos dan segera masuk ke dalam. Tak mau berlama-lama menatap waj

a jalang itu, atau ku bongkar semua di hadapan Ar

emuanya dengan Salwa. Aku gak mau Arini

dan menuju meja makan unt

💐

r siang. Sudah menjadi kebiasaan mereka selalu

ak narik?" tanya ibu usai m

a hari, Buk

ebih baik buka usaha atau bantu Arini di kio

an pergi dari rumah i

mas Wahyu akan membujuk ibunya untuk mengijinkan dia tetap tinggal d

kat dengan kampus Salwa, Buk. Sesuai dengan permint

lwa beneran kuliah di situ!" Sambar Erna santai na

, suruh jemput ke sini saja

apa sama aku!" Entah keberanian dari ma

mungkin dia takut rahasi

kuliah ya gak usah ngegas gitu k

mungkin orang dari kota justru milih kuliah di kampu

sentak m

" sambarku menengahi perdebatan ini. Aku ta

t hingga akhirnya

rikan kontrakan buat Sal

dah muak rasanya mengh

makan. Aku menurut dan masuk kedalam kamar, merebahkan diri mengatur

ranjang persis di bawah kakiku. Aku engg

menghe nafas besar d

bunyikan?" tembakk

ak ada,

ada Erna dan Ibuk di sini?" tanyaku tan

ah paham saja. Dia menyangka Ayah ad

i merangkai kata namun sayangny

sa salah paham?" skakmat! Mas Wahyu gelagapan dengan pe

h payah, dia memb

lau akan mencarikan Salwa kont

lah aku perc

k g

rikan kotraka

kamar. Dia pikir aku akan memberinya kesempatan p

tengah tersenyum menuju mobil dengan Salwa yang bersiap membuka pintu depan samping kemudi.

erengut seketika. Menutup pintu dengan keras dan b

napun mereka pergi. Aku tersenyum senang. La

�🌺🌺🌺🌺

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka