icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
FOTO SUAMI FAN KEPONAKANKU

FOTO SUAMI FAN KEPONAKANKU

icon

Bab 1 Musuh dalam selimut

Jumlah Kata:1585    |    Dirilis Pada: 20/04/2022

halusnya terdengar teratur pertanda telah pulas tidurnya. Beberapa titik

dua orang putra nan tampan dan sholeh. Ardhani Yasif si kakak ya

ak setiap hari bisa pulang dan berkumpul dengan anak serta istrinya. Terk

ari nol, membangun rumah tangga ini dengan keringat dan air mata tak jarang kam

i rumahan, hanya bisa membantu untuk kebutuhan dapur. Sement

ilang mapan dan layak. Suamiku sudah mampu membeli truk sendiri dan dua truk lainnya yang dijalankan oleh adik dan

Hingga satu bulan lagi pernikahan kami mengijak usia yang ke 14 tahun. Pasang surut badai

🌻

der

a di atas meja kecil disamping kasur. Tanpa melihat siapa yang menghubung

ng wanita dari seberang sana yang aku hafal

! Ada apa kok pagi-p

t tinggalmu. Mbak mau minta tolong untuk sementara biar Salwa tinggal di tempa

Mbak! kapan Sa

Rin! Naik bus biar sam

mas Wahyu yang jemput ke termin

tu, maaf ya Rin

kok Mbak, s

ya, Rin! Assa

dan bersiap membersihkan diri untuk melaksanakan shalat subuh. Se

s menuju dapur untuk membuat sarapan. Sedangk

nak sulungku yang sudah lengk

ang! Adek

yang sudah bersiap meneguk sus

gan, tak lama muncul sang adik yan

nasi goreng buatanku ke ha

u ya, Bunda mau pan

suamiku pulang sudah larut dan dua bocah ini sudah ti

bab suamiku juga telah membuka pintu

k si adik yang memang san

pala dua anaknya bergantian. Kemud

k Murni telepon katan

am berapa

rminal, Mas. Naik bus katanya! Nanti bis

au pake truk untuk angkut barang pindahan sepupunya. Mas disu

menyelesaikan seragam keluarganya bu N

nya Salwa aja kalau gitu biar gampan

ar celoteh si Adek yang menceritakan kegiatannya pada sang ayah.

u. Sungguh aku bahagia melihatnya, mas Wahyu adalah tipe suami yang

an si Kakak jatuh dari motor dengan di bonceng pamannya hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Mas Wahyu

. Bebersih rumah, mencuci dan menjemur pakaian adalah tugas wajib sebelum beralih menuju kios

nya sudah dua sepeda motor yang berhasil aku beli secara cash. Sa

at berganti pakaian dan mengenakan hijab instan yang senada dengan gamisku. Saat hendak

gan dari mana hingga tanganku terulur untuk memer

ang ia beri nama Slw dan dua pesan yang i

jantung berdetak lebih cepat, keringat dingin merembes di dahiku. Tanganku gemetaran memegang ponsel suamiku. Mulutku me

h pada pesan ya

a sering-sering begini sama kamu, Sayan

ini? Jemariku lincah menscroll percakapan mereka dari atas. Percakapan menjijikkan antara om dan keponakan yan

anku sendiri. Apa kurangku selama ini? Rela menahan lapar demi men

ta. Jika suamiku lulus dengan ujian pertama dan kedua, maka di ujian ketiga inilah yan

guh aku hanya wanita biasa yang jauh dari kata sempurna apalagi shaleha. Namun jika mas Wahyu berniat menikah lagi tentu aku akan memikirkannya dengan ba

ng ini. Hampir sebulan sekali ia sempatkan datang ke rumah, ada atau tidak adanya mas Wahyu di rumah. Apakah sejak itu mereka bermain api di

ercakapan mereka perihal ini, namun nihil tak kutemukan percakapan yang membahas kedatangannya selain dari dua pesan yang telah aku baca ini. Apakah melalui te

yang sholeh dan sayang keluarga, nyatanya tak ubahnya seorang musuh di dalam selimut. Mereka benar bermain cantik dan r

k kehidupan. Atau harus melabrak mereka berdua dan melampiaskan amarah dengan kekerasan? Tapi, sungguh untuk melakukan itu terbayang senyum ceria kedua putraku. J

khianatan suamiku. Aku remas ponsel dalam genggamanku menyalurkan rasa kesal da

Kamu di

ikan ponsel suamiku pada tempat semula. Menetralkan degu

terpaku, memikirkan dengan cara a

🌺🌺🌺🌺🌺

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka