Wanita Pilihan
a juga dapat mengajarimu semakin dewasa. Jadi
❤
elahnya, angka jarum jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Karena ia merasa kantuk yang terus terusan menyerangnya, setelah sholat shubuh ia pun memutuskan un
endek outfit di atas lutut. Rambut yang masih basah dan sedikit acak acakan, namun tak mengura
pi
ing di dapur mengalihkan perhatian Aidan. Terlihat Umi
a dapat diam mengamati Uminya sampai sang bunda melihat Aidan sekilas tanpa sepatah kata yang biasa keluar untuk menyapa
u terhadap putranya, tetap saja rasa
mu," Khadijah menyodorkan piring dengan asap yang sedi
wajah umi dengan wajah
ketakkan di atas piring yang ada si hadapan Aidan, "Cepat, ma
ya ketika di mulutnya. Aidan paham sekarang, semarah apapun sekecewa apapun seorang ibu terhadap anaknya, ia akan tetap melakukan kewaj
a Allah," puji Aidan dalam hati sembari tetap menyuapi nasi kedalam mul
engan hikmat, tapi di lain sisi, Umi juga menatap raut wajah putranya dengan sedikit menyelidik, seolah
ih, yang kini telah dudu
gah dari air minum di gelasnya, yang menandakan
ar Umi dengan suara yang halus merdu
Ya Umi, Boleh silahkan, apa yang
usap bahu putran
an ini ada yang berubah sama anak Umi ini. Kamu ada masalah
mudian seulas senyum terbit di sudut bibirnya,
ana maksud Umi?" tanya A
ng Umi maksud Aidan, coba kamu ta
ti Dilan saja yang bilang gini, 'Aku ramal, kit
kok, Umi ndak usah terlalu khawatir sama A
dan
ni Uminya tengah serius, tapi Aidan juga berus
i, Umi tau kalo kamu sekarang tengah menyembunyikan sesuatu hal dari
Aidan?" balik tanya Aidan d
mu itu lo yang bikin Umi itu curiga. Dari caramu bergau
eman itu menurut agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siap
n mereka. Mi, jelas jelas mereka berbeda, Aidan ya Aidan mereka ya mereka. Bukankah Umi sendiri
perilaku teman itu akan mengikuti bagaimana temannya. Karena di antara keduan
man teman Aidan. Kejadian kemarin itu murni kesalahan Aidan Umi. Jadi, umi ndak u
ertanda bahwa ia tak bisa lagi untuk memaksa putr
ya Umi meyak
yum tipis yang iya tujukan untuk Umi
ti, kalo kamu ingin cerita, kapanpun itu Umi sama Abah siap dengerin kamu
tap langkah Umi yan
gkah uminya. Aidan pun beranjak dari
n terdiam sebentar lalu, " Maafin Aida
amu minta pun, Umi sudah mem
bersalah yang mendera saat ia melihat ketulusan di mata beni
a ia cium bolak balik telapak tangan Uminya. Seo
i seraya tersenyum sambil menganggukan kepalany