100 Hari Cinta
sudah siap di dalam mobilnya. Jika Daffin lembur dua orang inila
Hanya untuk menghasilkan produk yang terbaik Daffin rela untuk lembur hingga di
n lebih dulu ke apartementnya barulah ia mengant
rus di tanya oleh sang mami soal calon pendamping hidup. Apartment yang terleta
bar tender. Meneguk air mineral untuk membasahi kerongkongannya. Di apartement mewah ini hanya Daffin lah penghuninya, ia tidak mempekerjakan orang untuk menginap. Da
memberi wejangan untuk anak semata wayangnya agar mempercepat mencari istri meng
lengket oleh keringat. Daffin menguyur tubuhnya di bawah shower, rasa dingin menyeruak d
diporsir untuk bekerja. Kedua tangannya digunakan untuk sandaran kepala, kini pikirannya kembali lagi pada perusahaan. Daffin percaya ia akan mendapatkan orang yang telah menghiatinya, dan ia juga percaya kalau produknya nanti yang paling banyak diminati oleh para masy
n yang berusaha menghalau pikiran
matanya berharap wanita i
*
ke kantor sang ayah untuk meminta uang. Berharap ibu tirinya tidak berada di sana, ibu tirinya kerap kali mencari masalah dengannya dan selalu mengadu yang tidak-tidak oleh ayahnya.
ya karena mereka merupakan anak kandungnya dan dirinya
lalu saja mempunyai cara untuk menjatuhkan Alea dan anak-anaknya, ia pun yang menyeba
an saat rapat telah selesai Arka mengadu kepalanya pusing Maya langsung membukakan kamar untuk Arka agar beistirahat sebentar. Ketika Arka sudah mulai tertidur dengan pulas, Maya mulai bereaksi, ia pun memanggil orang suruhannya. Dib
foto beserta tespack kalau dirinya lagi hamil anak dari Arka. Entah saat itu tespack
caya dengan wanita yang berhati iblis terseb
dalam hati ia berdoa semoga pertemuan
gaskaranya ada di tempat?" t
oh ya dengan siap
telpon guna menelpon seseorang. Masih setia berdiri di depan meja resepsion
gan bapak di atas," ucap mbak resepsioni
k," balas Alvira
ya?" tanya mabk resepsionis lagi
g Alvira berdetak sangat cepat, semakin mendekat dengan ruangan semakin cepat pula detakannya. Sudah sekian lama ia tidak menemui sang ayah ada perasaan rindu, khawatir dan takut kini hin
Alvira mengetuk pint
ap seseoran
unduk tidak berani untuk menatap sang ayah. Alvira masih menghor
ajah yang tidak berani menatap sang
duknya berjalan mendekat ke
terus," ucap Arka, yang memba
entar lalu mengamati setiap sudut ruangan sang ayah. Tidak ada y
nya Arka membu
begitu merindukannya. Air matanya sudah menggenang dipelupuk mata, tapi Alvira menahannya agar ti
i ingin menanggis ia p
ah," ujarny
erbicara saat ini. Dengan memeluk sang ayah kini perasaannya sangat lega semua yang dipikirkannya hilang begitu saja. Alvira memang sangat begitu dekat denga
tepat di telinga Alvira ya
nggisnya belum bisa dihentikan. Hingga baju bagi
mengambilkan air mineral yang berada di meja
ya dan meminumny
a agar Alvira se
gsung tersenyum menan
cap Alvira dan kemba
ak pernah menemui aku dan juga Raka?"
h, jadi kalian tidak ingin berte
Alvira yang kemudian menyenderkan kepalanya di bahu sang ayah. Alvira jik
aja ayah tidak pernah keluar dari mobil cukup melihat kalian dari
kok," balas Alvira kemudian
nta bantuan pada ayah. Alvira butuh uang yah, buat biaya kuliah karena Alvira bulan depan
uang saja, karena Alvira tidak tau mau minta ke man
a mengirimkan uang untuk anak-anaknya dan ia menyuruh sang seketar
AMBU