icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 11
Upaya (Bagian Satu)
Jumlah Kata:1079    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

Zen menuangkan air dingin ke tubuhnya dan melihat kotoran berwarna susu mengalir bersama air dan menuju tanah.

Dagingnya tidak lagi memiliki sisa kotoran untuk dihilangkan karena dia telah mencapai tingkat pemurnian tulang. Jadi sekarang kotoran berwarna putih susu lah yang sedang dicuci dan dikeluarkan dari tulangnya.

Zen memejamkan matanya sambil menikmati betapa segarnya tubuhnya setelah membasuh semua kotoran dari tulangnya.

Darren tidak pernah datang lagi ke sel Zen sejak dia memukuli pelayan itu. Kurangnya pengawasan dari para penjaga ini membuat Zen memiliki lebih banyak kebebasan.

Setiap malam, Zen menyandarkan tempat tidur besinya ke dinding ruang bawah tanah dan kemudian menggunakan lapisan kain untuk membungkus rangka tempat tidur dan membuat tiang latihan sederhana.

Sebagian besar kekuatan dari tinjunya diserap oleh dinding yang tebal karena dia menempatkan bingkai tempat tidur dekat dengan dinding batu di ruang bawah tanah. Zen telah mengambil tindakan pencegahan dengan membungkus rangka tempat tidur dengan kain sehingga suara tinjunya yang mengenai rangka besi berkurang seminimal mungkin. Tidak ada seorang pun yang bisa mendengar bahwa dia sedang berlatih diam-diam karena dia sedang berada di ruang bawah tanah yang jauh dari bangunan utama.

Dia memulai latihannya dengan menggunakan 'Tinju Cahaya Ungu', yang telah diwarisi oleh Klan Luo sejak ratusan tahun yang lalu. Itu adalah pengetahuan yang sudah hilang saat ini, dan hanya segelintir orang yang tahu rahasianya. Bahkan kerabat tidak langsung dari Klan Luo tidak mendapatkan kesempatan untuk mempelajari rahasia Tinju Cahaya Ungu.

Zen menyunggingkan seringai di bibirnya. Teknik rumit dari Tinju Cahaya Ungu tidak sesulit sebelumnya sejak dia mencapai tingkat pemurnian tulang. Dia sadar bahwa dia masih akan kesusahan karena dia tidak dapat berlatih selama dua tahun terakhir ini. Namun dia sekarang bisa bermain sesuka hatinya dengan menggunakan kekuatan barunya.

"Kekuatan Tinju Ungu!"

"Bum bum bum bum bum bum bum!"

Tujuh suara yang teredam bergema ke seluruh penjuru sel Zen yang tenang.

Kekuatan Tinju Ungu adalah bagian terdalam dari jurus Tinju Cahaya Ungu. Setiap pukulan mampu menyebabkan banyak cedera di badan seseorang. Jumlah luka menunjukkan seberapa tinggi tingkat penggunaan 'Kekuatan Tinju Ungu'.

Tujuh suara yang teredam menunjukkan bahwa pukulan yang Zen lakukan bisa menyebabkan tujuh luka. Tapi Zen masih tidak puas dengan hasil ini.

Ayah Zen pernah memberitahunya bahwa dia dapat menyebabkan delapan luka besar ketika dia menggunakan Kekuatan Cahaya Ungu pada tingkat pemurnian tulang. Namun, Zen hanya bisa menyebabkan tujuh luka serius meskipun dia sedang berada di tingkat yang sama dengan ayahnya. Pengetahuannya tentang Kekuatan Tinju Ungu tidak cukup mengesankan. Jadi jelas dia perlu berusaha lebih baik dari sekarang.

Hanya suara yang teredam yang bisa terdengar karena setiap pukulan mengenai bagian atas lapisan kain.

Kekuatan Zen telah berkembang pesat sejak dia mencapai tingkat pemurnian tulang.

Perrin sudah melangkah ke puncak tingkat pemurnian tulang. Dengan demikian, kekuatan setiap pukulan Perrin memiliki dampak yang setara dengan hampir lima ratus kilogram.

Tapi Zen baru saja masuk ke tingkat pemurnian tulang. Dia memperkirakan kekuatan tinjunya hanya sekitar 300 hingga 350 kilogram.

Ini masih tidak cukup untuk melawan Perrin.

Zen sangat ingin masuk ke dalam Sekte Awan.

Hatinya terasa seberat batu ketika memikirkan adik perempuannya yang sedang dibuang ke Gunung Neraka.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Satu)2 Bab 2 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Dua)3 Bab 3 Metode Pemurnian Senjata (Bagian Satu)4 Bab 4 Metode Pemurnian Senjata (Bagian Dua)5 Bab 5 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Satu)6 Bab 6 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Dua)7 Bab 7 Zen Memukul Para Pelayan (Bagian Satu)8 Bab 8 Zen Memukul Para Pelayan (Bagian Dua)9 Bab 9 Krisis (Bagian Satu)10 Bab 10 Krisis (Bagian Dua)11 Bab 11 Upaya (Bagian Satu)12 Bab 12 Upaya (Bagian Dua)13 Bab 13 Hari Latihan Keluarga (Bagian Satu)14 Bab 14 Hari Latihan Keluarga (Bagian Dua)15 Bab 15 Pukulan Fatal (Bagian Satu)16 Bab 16 Pukulan Fatal (Bagian Dua)17 Bab 17 Tingkat Pemurnian Organ (Bagian Satu)18 Bab 18 Tingkat Pemurnian Organ (Bagian Dua)19 Bab 19 Evil Sang Pemurni Senjata (Bagian Satu)20 Bab 20 Evil Sang Pemurni Senjata (Bagian Dua)21 Bab 21 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Satu)22 Bab 22 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Dua)23 Bab 23 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Tiga)24 Bab 24 Api Hitam Dan Sisik Naga25 Bab 25 Kebebasan (Bagian Satu)26 Bab 26 Kebebasan (Bagian Dua)27 Bab 27 Kebebasan (Bagian Tiga)28 Bab 28 Ibukota Kaisar (Bagian Satu)29 Bab 29 Ibukota Kaisar (Bagian Dua)30 Bab 30 Provokasi (Bagian Satu)31 Bab 31 Provokasi (Bagian Dua)32 Bab 32 Ujian Awal (Bagian Satu)33 Bab 33 Ujian Awal (Bagian Dua)34 Bab 34 Tekanan Tak Terlihat (Bagian Satu)35 Bab 35 Tekanan Tak Terlihat (Bagian Dua)36 Bab 36 Lulus Ujian Awal (Bagian Satu)37 Bab 37 Lulus Ujian Awal (Bagian Dua)38 Bab 38 Aku Memiliki Ide yang Sangat Sederhana (Bagian satu)39 Bab 39 Aku Memiliki Ide yang Sangat Sederhana (Bagian Dua)40 Bab 40 Kejutan (Bagian Satu)41 Bab 41 Kejutan (Bagian Dua)42 Bab 42 Pil Panjang Umur43 Bab 43 Amarah Zen (Bagian Satu)44 Bab 44 Kemarahan Zen (Bagian Dua)45 Bab 45 Aku Menolak Menerimanya (Bagian Satu)46 Bab 46 Aku Menolak Menerimanya (Bagian Dua)47 Bab 47 Yan Luo48 Bab 48 Gunung Berdarah (Bagian Satu)49 Bab 49 Gunung Berdarah (Bagian Dua)50 Bab 50 Ryan Fang (Bagian Satu)51 Bab 51 Ryan Fang (Bagian Dua)52 Bab 52 Cara Terbaik Menyingkirkan Orang Bodoh (Bagian Satu)53 Bab 53 Cara Terbaik Menyingkirkan Orang Bodoh (Bagian Dua)54 Bab 54 Tujuh Klan Bangsawan Teratas55 Bab 55 Terpaksa Bertarung (Bagian Satu)56 Bab 56 Terpaksa Bertarung (Bagian Dua)57 Bab 57 Mati-matian Melawan (Bagian Satu)58 Bab 58 Mati-matian Melawan (Bagian Dua)59 Bab 59 Raksasa (Bagian Satu)60 Bab 60 Raksasa (Bagian Dua)61 Bab 61 Menggunakan Pisau Terbang (Bagian Satu)62 Bab 62 Menggunakan Pisau Terbang (Bagian Dua)63 Bab 63 Perasaan Tertekan64 Bab 64 Mendapatkan Kembali Pisau Terbang (Bagian Satu)65 Bab 65 Mendapatkan Kembali Pisau Terbang (Bagian Dua)66 Bab 66 Memilih Metode Pemurnian (Bagian Satu)67 Bab 67 Memilih Metode Pemurnian (Bagian Dua)68 Bab 68 Metode Kultivasi Tingkat Lima (Bagian Satu)69 Bab 69 Metode Kultivasi Tingkat Lima (Bagian Dua)70 Bab 70 Gunung Neraka (Bagian Satu)71 Bab 71 Gunung Neraka (Bagian Dua)72 Bab 72 Masalah Tiada Akhir73 Bab 73 Tantangan74 Bab 74 Melupakan Diri Sendiri Sepenuhnya (Bagian Satu)75 Bab 75 Melupakan Diri Sendiri Sepenuhnya (Bagian Dua)76 Bab 76 Permainan Kucing dan Tikus (Bagian Satu)77 Bab 77 Permainan Kucing Dan Tikus (Bagian Dua)78 Bab 78 Mencapai Tingkat Pemurnian Sumsum79 Bab 79 Tetap Tenang (Bagian Satu)80 Bab 80 Tetap Tenang (Bagian Dua)81 Bab 81 Tetap Tenang (Bagian Tiga)82 Bab 82 Kebenaran Yang Dingin Dan Keras83 Bab 83 Instruktur Su Yang Marah (Bagian Satu)84 Bab 84 Instruktur Su Yang Marah (Bagian Dua)85 Bab 85 Lapangan Parkir Langit Biru (Bagian Satu)86 Bab 86 Lapangan Parkir Langit Biru (Bagian Dua)87 Bab 87 Serangan Mendadak Di Langit (Bagian Satu)88 Bab 88 Serangan Mendadak Di Langit (Bagian Dua)89 Bab 89 Diselamatkan (Bagian Satu)90 Bab 90 Diselamatkan (Bagian Dua)91 Bab 91 Tantangan Yang Tak Terduga92 Bab 92 Mempermalukan Dirinya Sendiri (Bagian Satu)93 Bab 93 Mempermalukan Dirinya Sendiri (Bagian Dua)94 Bab 94 Kesempatan Dalam Kesempitan95 Bab 95 Panen Melimpah Inti Kristal (Bagian Satu)96 Bab 96 Panen Melimpah Inti Kristal (Bagian Dua)97 Bab 97 Nasib Tragis (Bagian Satu)98 Bab 98 Nasib Tragis (Bagian Dua)99 Bab 99 Binatang Raksasa Di Danau Lava100 Bab 100 Perubahan Menjadi Senjata Spiritual (Bagian Satu)