Ranjang Kakak Ipar
un berl
aat yang tidak tepat, atau memang tidak
tuk mengajaknya berdebat panjang atau menyindir s
nci Maora, dia seperti a
tersebut, akan tetapi ponselnya kembali b
elpon lagi," omel Maora di pagi buta. Dia dengan sangat
masih serak-serak becek,
amu ini nggak kaya kakakmu!" Suara Johan begitu mengg
ada di Semarang. Ada alasan tertentu membuat dia memilih untuk memisa
hirup udara bebas di kota de
at bandingin aku sama kak Laura, mending matiin aja
nta, anggun, dan tau tata krama. Nggak kaya kamu, urakan!" sungut Johan, dia me
guap sangat lebar hingga mampu menghisap apapun yang ada di depannya. Akan tetapi beruntung
?! Maora udah terbang sampai bulan, sedangkan kakak, dia terjebak dengan dunia halunya yang mendekam
lang, Papa nggak mau kamu bikin alasan yang nggak masuk akal kaya pas hari tunangan kakak kemarin. Kalo nggak, Papa akan putusin
an menirukan gaya bicara Johan. Dia
, matanya yang berwarna perak, bibir yang berwarna merah mudah, batang hidung yang m
n Tuhan yang begit
uin hal bodoh dua tahun lalu." Maora mengecup pigura
mu itu kaya Malaikat, sedangkan aku cuma remah
rgegas untuk mandi. Panggilan dari Papa dan ditambah ocehan Johan,
k terlalu baik. Akan tetapi setiap panggilan Johan p
bukitnya, dia membayangkan malam panjang yang dia habiskan s
gi ke tempat kerjanya di salah satu mall yang terkenal y
ggoyangkan pinggul ke kanan dan kiri, dia melamba
inta, salah satu teman kerja Maora. Dia sangat membe
ada situ papan triplek juga buka
inta dan meningg
bener nggak gaes?" imbuh Ayu, gadis keturunan Jawa Sunda dengan sua
ja angin lalu,
Nenek l
ir Sinta habis-habisan. Membuat wanita itu kesal setengah mati lalu meng
ai pegawai SPG salah satu brand ternama. Dia dituntut untuk selalu berpena
n, Mar?" tanya Ayu. Matanya nyaris lepas dari tempatnya saat melihat pria ya
l melipat pakaian yang berantakan, kare
ak bisa liat orang seneng,
Mau makan siang dengan ayang beb."
unia nyata!" teriak Ayu, suaranya begitu
ah tangan menjulur masuk dan lift kemba
a sampai tidak bisa bergerak. Suara bariton yang menjadi ba
isa gese
but, seakan keberaniannya mendadak cair sep
rdiri, dia sengaja melepaskan untalan rambut
n rambut, sebab dia sangat yakin kalau orang yang berdiri di hadapannya ini ad
yang diucapkan Maora dalam hati, langsung terkabul dan pintu lift
yang seorang Haidar