icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Diabaikan Saat Setia

Bab 7 Hadiah Ulang Tahun

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 14/03/2022

restoran mana. Pastinya aku y

i sore selepas jam kerja." Akhirnya aku berhasil

t pulang oleh Kang Oded,

iku, bahwa suamiku tak bisa seromantis kekasih gelapku. Andai saja Kang Oded lebih

an menginap di mess sampai akh

Mas Rudi ter

g." Mas Rudi memberiku ciuman jarak jauh

ku akan Kang Oded. Aku dilanda perasaan yang berlawanan. Di satu sisi, aku gembira dengan telepon Mas Rudi. Di sisi lain, aku kecewa dengan

orak hati yang diikat dengan pita berwarna merah jambu. Manis sekali. Ukuran kado itu mungil saja, se

cantik." Mas Rudi berkata seray

ahun. Biar saja. Aku memang belum pernah memiliki kekasih sebelum menikah dengan Kang Oded. Bahkan, aku menikah dengan

ak dapat aku sembunyikan. Kado itu aku pegang erat di tangan. Aku menimang kado

akhirnya. Mas Rudi mengang

pelan kertas pembungkus kotak hadiah itu. Tak sabar aku membuka kardus cokelat di dalam

inar menatap kardus ponsel baru di dalam gengg

di membelai telingaku. Namun pandanganku masih tertuju ke arah ponsel berwarna putih bersih di genggaman. Aku seo

nelepon saja, padahal sudah banyak teman-temanku yang memiliki ponsel pintar. Aku memang bel

engerti aku." Aku mengangkat kepa

sih?" Mas Rudi m

alam pandangannya yang lurus ke arahku. Dahi Mas Rudi berkerut merupakan pert

yang lain?" t

ah bingung. Semakin aku bingung, tawa Mas Rud

ak sangat gemas. Apakah aku melakukan kesala

ak. Aku tak tahu harus senang atau marah dengan ucapannya itu. Makanya, aku

sendiri. Barulah aku paham bahwa Mas Rudi minta cium. Aku meneguk ludah. Bola mataku berputar dan melirik ke arah kiri dan kanan, meme

in di sudut ruangan yang jauh di sana. Apabila aku melakukan permintaa

n terpancar dari wajahku. Aku beralih menatapnya dan mengangguk

i mencondongkan badan ke depan, sehingga kepalanya lebih dekat ke wajahku. Jarak diantara kami hanya terbentang

mu malu di tempat umum seperti ini. Tapi aku yakin ka

k karuan. Ada rasa takut yang menjalar di seluruh kulit dan pori-poriku. Namun begitu, ada arus aneh yang mengalir

kursi dengan sikap tubuh yang kembali santai. Ia tak tahu, bahwa baru saja ia

lebih berharga daripada hadiah

, padam seketika. Aku seperti kembali dipaksa menjejak ke bumi. Aku, Tisni, istri yang kesepian. Aku me

u selama aku bekerja dan menginap di pabrik. Boro-boro mengharapkan ia memberiku ucapan selamat ulang tahun, sehari-hari saja ia tak pernah menyapa dengan pe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka