The Marriage
angat dingin. Jendela kamarnya ia buka agar bi
kepikiran. Apalagi Aoi sema
ja mikirin dia," Ryuji me
lau Aoi deket sama pak Makoto?"
. "Paling cuman
menyobeknya. Menuliskan k
ku lagi ngapain. J
uduk mikirin kamu. Gombal ya
i Sa
bunga mawar yang siap ia
epenuhnya milik lo Aoi," Ryuji tersenyum. Ia benar-benar gila kare
*
elas Aoi. Bahkan kawasan sekolah saja masih sep
sama lo. Tapi kalau cinta gue gak tau," mungkin pe
uat Ryuji bingung b
disini?" tany
man ngasih itu," ia menunj
kat pagi. Piket ya?"
gak berangkat bareng," Aoi merasa bersalah, apalagi
aik, ia pikir cewek itu
ma lo? Tapi jawab sekarang ya? Keburu
"Tanya apa sih
" dengan cepat Ryu
a? Bukannya Ryuji san
uk
yang pura-pura pacaran, men
a-apa. Gue gak maksa
melangkah, Aoi m
erusaha suk
"Beneran?" tanya
asaan harus di paksa?" Aoi mengungkapkan kelug kesahnya. Makoto
ya? Apapun itu, jangan ninggalin gue," dengan mat
. Kenapa reaks
h," goda Ryuji. Ternyata Aoi membalas perasaannya. Senang? Iya, apalagi Aoi
au gue galak. Jadi gak ada yang bisa ganggu gu
memasuki kelas melihat Aoi san
ka mengucek matanya, masih tak per
Ngapain?" tanya Fumie curiga. Sangat
apan. "E-
an," Ryuji menjawa
uji. "Jangan di dengeri
umayan sih dapet traktiran,"
mang ja
ji. "Sana balik ke kelas
n perasaan dongkol. Aoi tid
enatap bunga m
i kan? Gak mungk
osi. Sehari saja nama itu
itu. Membaca note ya
Ryuji s
"Terima aja Aoi. Kalau g
merebut note dan bunga mawar itu.
g pandang de
suka,"
eh," Fumie
*
Ryuji mengajak
ka melirik Aoi yang masih salah tingkah, apalagi
mau keluar melew
a beneran suka
kit ha
ak makan lagi," Ryuji
istirahat dengan Aoi di tar
ja mereka
ngangguk
i menyuapi Aoi
iri dan bape
n pacar
an pak Makoto kalau
ana. Biar Ryu
palagi mereka akan m
er. Kita ke p
nyaman. "Ya udah, ayo. P
ah gendut tau," Aoi cemberut. Berat badannya s
bicara empat mata dengan Makoto. Ada su
rti sepasang kekasih pak. Bahkan gosip mereka berpa
sudah, kamu pergi.
-sama
-mata salah satu muridnya, dan
at bosan. Ryuji terlalu a
ia mengatakan itu, tapi Ryuji hanya bilang sin
n ngapain?" Ryuji me
ngan Ryuji. Kenapa harus duduk be
to menghampiri Aoi. Dan me
h istirahat," Aoi mendongak. Makoto memang ti
mschel," Makoto mengeluarkan pons
lain selain ke
kan ancaman kepada Ryuji. Namun c
Kalau pun saya harus menjauhi Aoi, tentu saja tidak bisa. Dia p
Makoto. "Baik. Anda tidak tau
nama Tuan Amschel di sebutkan tadi. Siap
i perpustakaan!" bentak bu
berlalu
koto itu orang berbahaya,' Ryuji tersenyum
*