Selingkuh Balas Selingkuh
an kekecewaan di sana. Apa telah te
yang masih menindih tubuh Bang Rion, meskipu
dan menci*m ku. Aku terkejut. Sangat. Aku mencoba memberon
aan Bang Rion membuatku bingung. Bang Rion masih mengan
upakanmu!" Bang Rion kembali berujar sembari membelai wa
ang Rion memejamkan matanya tertidur. Aku lega, lalu aku mencoba melepa
Bagaimana ini? Aku harus keluar dari sini, aku terus mencoba namun lagi-lagi gagal. Bahkan kini kurasakan pelukan dari Bang Rion semakin
mimpi. Aku mengumpat ketika tangan Bang Rion tak sedikit pun melonggarkan pelukannya. Aku meli
ya. Tak bisa begini, ini salah. Namun tak tau kenapa mataku semakin berat untuk tetap bertahan terbuka, apalagi pelukan
*
emakin mencari posisi yang nyaman untuk memejamkan mata. Hingga perlahan aku tersadar, aku kini
uk ke dalam retinaku. Aku terperanjat ketika kudapati diriku sedang memeluk Bang
ya Bang Rion namun, baru satu kaki yang mengi
tak mencoba menoleh ke belakang. Lalu tangisannya Salsa yang kembali kude
keluar dari ambang pintu kamarnya, meninggalkan
enangis dan terisak, kemudian kuambil anakku dari box
u mencoba menenangkan anakku yang masih setia menangis itu, kusodorkan ASI tapi tetap saj
ah mengganti pakaian kantornya, yang di gunakan u
go karenanya. Aku tak percaya, ketika Salsa sampai di pelukan
nya, Bang Rion berkali-kali memberikan ciuman pada perut bayi kecilku itu yang membuatnya malah tertawa ter
Rion dan aku pun langsung menuruti perintahnya, hingga s
sa dan Bang Rion. Lalu tiba-tiba bayangan Ardi kembali menjadi pu
oba menguatkan hati dan mendoakan supaya Ardi bahagia di sana dan melihat ka
*
apa Maid yang tengah menyediakan sarapan. Di sana juga terpadat Poppy, aku langsung sege
na merasa mereka lah yang harusnya mengerjakan pekerjaan it
on?" aku bertanya dalam keadaan sekali
erkali-kali aku melarangnya agar tak memanggilku de
ihat Bang Rion sedang bermain dengan bayiku, lagi-lagi aku tak bisa men
ess!" ujarku membuat fokus Bang Rion t
selayaknya meniru seperti suara anak kecil, seakan-akan itu ada
i masuk ke dalam Rumah dan menuju kamarku. Di sana sudah tampak
tter sembarangan, jadi aku minta Poppy yang sudah aku kenal sejak setahun
elesai aku meletakkannya di boxnya, aku berniat menggantikan bajuku yang basah karena memandikan Sals
ik bermain dengan mainannya. Tak lama kemudian kudengar suara pintu kamarku yang terbuka, aku mengira itu adalah Popp
it
soryy....
rhadapan dengannya, buru-buru aku menghadap ke arah Salsa lagi, lalu b