icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penyembuh Luka

Bab 8 Genggaman erat

Jumlah Kata:1508    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

toilet, tak sampai masuk ke dalam,

gis?!" tany

bilang alasannya k

ng tidak beres. Ia mengh

kamu?" Nada bicara Diko pelan. Sara

ncurin aku tanpa aku tau apa kesalahan aku ke kalian semua." Sarah menatap lekat Diko dengan berani. Seseorang berjalan ke arah lorong toilet, mau tak mau Diko harus

udah Russel lakukan ke kamu, tadi." Begitu beraura dingin.

lahku, Diko? Aku juga tidak mau pernikahan ini. Aku ingin mengejar cita-citaku di saat Papamu merampas semuanya. Dan... kamu membunuh anak di dalam rahimku. Itu hal yang h

imana jika anak Juan, hah."

tau aku hamil, entah anaknya atau anakmu. Dia akan membawaku lari darimu. Iblis." Sarah bergerak, ia be

ia berusaha melepaskan genggaman t

ga akhirnya lepas dari semuanya. Pria itu mengemudi dengan kecepatan tak terkira, Sarah hanya berdoa jika

rumah, menaiki anak tangga hingga ke kamar. Sarah menangis histeris di dalam kamar mandi, ia menguncinya sata Diko menggedor-ge

. Tangannya memutar knop pintu, ia berjalan ke arah lemari, mengambil baju tidurnya sebelum kemba

m, ia berjalan ke meja rias, melepaskan jepitan rambut kemudian merapikan dengan lima jema

, jika seperti ini, rencana bisa buyar. Pria itu berpikir keras, pura-pura tak akan mampu ia lakukan, ia akan merasa mengkhianati Abel, tapi,

*

ke kiri, Diko masih terlelap, dengan tangan memeluk pinggangnya. Sarah bera

mbekap mulutnya, dan membawa Sarah ke ruang cuci. Pria itu melepaskan bekapan, Sarah be

Sarah diam, ia berjalan ke ar

n memeluk Sarah. Erat, mendekap tanpa

up lama kening Sarah. Wanita itu menampar Russel, itu kesempatannya untuk membayar pe

ak dengan Russel. Ia memegang dada kirinya yang berdetak hebat, perlakuan tadi, ia ingin

*

buat sarapan, kali ini roti bakar dengan selai nuttela. Diko tu

Sarah meletakkan cangkir kopi ke hadapan

n ke rumah adek sendiri." Li

sembarangan." Timpal Diko. Russel diam, ia men

gatel mau remas." Vulgar, kata-kata itu

o meraih tangan istrinya, ia beranjak, dengan santai mencium bi

i Sarah. Wanita itu melangkah dengan cepat. Hingga terdenga

kemarin. Di saat dia baru gugurin kandungan dan Tyo maki-maki gue di telepon. Mau lo apa, Russel!" Di

hnya tegang, rahangnya mengetat. Bahkan, saat d

h Sarah ke Diko. B

lam k

enatap Sarah lekat. "Bisa antar makan siang ke kantorku? Aku

kretaris kamu?" Sarah masi

ku mau kamu

akan siang kamu. Bukannya nanti muak lihat aku terus. Lebih baik

r hidupku." Diko beranjak, membuka pi

k-capek." Lanjutnya. Sarah diam, ia berjalan keluar k

*

ginya, hingga jam makan siang berakhir, Sarah tak muncul. Ia me

am saat melihat Sarah sedang membuat sesuatu di dalur, memakai celemek di pinggang, den

napa nggak kamu ant

ntang. Di panci lain, sudah ada soto ayam. Perut Diko ke

ak?" tany

ah menjaw

?" Diko menatap ke a

ban Sarah

kursi, ia duduk sembari melipat kemejanya hingga ke siku. Sarah tak bicar

siram ke kaki aku, cukup sop yang Mama kamu bua

ra, nggak diam terus," uja

iko, mendadak uring-uringan sendiri, karena setiap ia m

yo mendadak muncul, untuk mengantarkan obat penenang seusia janji,

g?!" tanya Diko tak san

arah. Wanita itu berjalan ke dapur, mengambil air minu

puk ruang TV, meraih botol obat yang b

dara segar? Jangan di kurung terus di rumah ini."

mbaca botol obat itu. Tyo tersenyum kecut, ia mengan

rinya, tangan Diko meraih jemari Sarah, kembali

Sarah mencoba protes dan menol

ita hanya ti

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terenggut2 Bab 2 Haruskah (1)3 Bab 3 Mengugurkan Kandungan4 Bab 4 Pergi5 Bab 5 Fakta lain6 Bab 6 Home7 Bab 7 Stunning8 Bab 8 Genggaman erat9 Bab 9 Menantu sialan10 Bab 10 Terinjak11 Bab 11 Nyawa12 Bab 12 Sarah bangun13 Bab 13 Berjanji14 Bab 14 Sikap berbeda15 Bab 15 Like a rose16 Bab 16 Meet him again17 Bab 17 Sweet talk18 Bab 18 Russelo19 Bab 19 Dinner20 Bab 20 Licik21 Bab 21 Realita22 Bab 22 Bukan tahanan23 Bab 23 Senyuman Sarah24 Bab 24 Rencana Sarah25 Bab 25 Merebutmu26 Bab 26 Sentuhan lembut27 Bab 27 Dia siapa 28 Bab 28 Perasaan lain29 Bab 29 Malam bersama30 Bab 30 Bertemu Riska31 Bab 31 Bantu Aku32 Bab 32 Kamu istriku33 Bab 33 Sarah berbeda34 Bab 34 CEO cantik35 Bab 35 Mulai tumbuh36 Bab 36 Fakta37 Bab 37 Mematangkan rencana38 Bab 38 Sisi gelap Anita39 Bab 39 Menguatkan40 Bab 40 Bukan kenangan41 Bab 41 Fakta tersembunyi42 Bab 42 Beautiful night43 Bab 43 Bentuk perhatian44 Bab 44 Kamu ke mana45 Bab 45 Penyelidikan46 Bab 46 Pisah rumah47 Bab 47 Benteng pertahanan48 Bab 48 Peringatan49 Bab 49 Anita kabur50 Bab 50 Diko tertangkap51 Bab 51 Terbongkar52 Bab 52 Tak menyangka53 Bab 53 Kabar buruk54 Bab 54 Melabrak55 Bab 55 Menghilang56 Bab 56 Menyerah57 Bab 57 Sarah kabur58 Bab 58 Ancaman59 Bab 59 Visum60 Bab 60 Takdir61 Bab 61 Kembalinya Diko62 Bab 62 Selamat Tinggal63 Bab 63 Axelio64 Bab 64 Kembali (1) 65 Bab 65 Kembali (2)66 Bab 66 Lahirnya Ivana67 Bab 67 Panggilan hati68 Bab 68 Bertemu Theodore69 Bab 69 Anggota keluarga baru 70 Bab 70 Takut terulang 71 Bab 71 Hinaan 72 Bab 72 Axelio kecelakaan73 Bab 73 Kesalahan fatal 74 Bab 74 Satu pengorbanan lain75 Bab 75 Kunjungan76 Bab 76 Luka bisa sembuh77 Bab 77 Berhenti berharap 78 Bab 78 Cari aku, Theo 79 Bab 79 Sosok yang baru 80 Bab 80 Ungkapan hati81 Bab 81 Hati merekah82 Bab 82 Hadiah untuk Sarah83 Bab 83 Bertemu dengannya84 Bab 84 Keputusan hati85 Bab 85 Omelan Sarah86 Bab 86 Ketulusan cinta