DIUJUNG MALAM
ga, satu hati mama nelpon sampai sepuluh kali. Kalau ada masalah penting tidak soal. Ini tidak, paling nanya yang itu
cil. Serba diatur, serba dilarang dan serba serbi lainnya yang me
da Mayang, teman satu fakultas ya
wet seperti itu. Mamaku sama aja Tom. Apa susahnya angkat telpo
itu biasa saja. Menurut Mayang justru perhatian mamanya ya
, sebel tau," ka
pikir Tomy belum tau tehni
uk keperluan tak terduga. Untuk jala
samai semester dua ini belum punya pacar. Bukan karena apa, ia malas aja pacaran. K
diragukan lagi, apalagi. Tapi kalau Tomy sendiri tida
yang telpon, tapi Arya teman sefakultas. Tumben Arya
, sedang mandi t
gerjain tugas
embari tert
apa
au Tomy tidak ada acara malam ini. Mot
omy enteng karena ia meman
gan gojek. Tempat kostnya hanya berjar
n amat penampilan k
Aku lagi galau,
au, makan tidak enak, tidur pun tak nyenyak. Tidur salah, berdiri salah. Itulah kenapa Tomy malas pacaran. Pal
anya Tomy seraya menyerah
terse
edung Agung. Ayo....sekali kali jalan dari pada diam di kamar kost kaya aya
y pun bangkit, ganti pakaian k
*
oro asyik juga. Setidaknya cukup sekedar cuci mata, lumayan memand
ati dirinya. Suasana makin hangat. Pasangan muda mudi
alaku Tom,"
u begitu. Merasa kesep
Febri menolak tidur denganku, akibatn
gajak tidur. Cewek mana pun juga akan men
aku ajak tidur. Entah kenapa siang i
untuk dinikmati Arya. Apa yang mendasari pikiran Febri sehingga ia rel
risme yang justru mengoyak ngoyak keluhuran Budi bangsa yan
gimana
yang g
, sejak Febi menolak si kecil te
ipintu atau pa
Tom melihat pe
maunya
, kita cari
as motor, Tomy pun menu
*
Arya memarkirkan motor
alu kalau ketahuan
karena tuntutan si kecil," kata Arya
dibawa Arya. Dari pada bengong di tera
entara disudut lain tampak beberapa psk bersenda gurau
om," kat
wajahnya menunduk tidak bera
" ujar psk yang men
nah kemari," seloroh Arya. To
dut sana masuk kamar
asihan si kecil sudah tid
udian kembali menunduk ti
," kata Asih dengan su
diruang tamu losmen Laras. Sesekali dari salah satu kamar losmen Laras terdengar suara naf
penasaran ingin mendengar suara Arya dan Asih. Mulanya dari kamar nomor 3 tidak t
rin dulu mas, a
ah nggak tahan lagi," ujar Arya dise
f Asih yang becek. Makin lama suara itu semakin intens
sembari membetulkan let
akala seorang psk lain masuk ruang ta
ja. Nunggu a
ama Asih," jawab Tomy
lkan,
t ragu uluran
uliah. Sekarang kamu mau nga
aku
ugupan Tomy. Ia bangki
ta didalam
un, semua kamar penuh. Novi menarik tangan Tomy keluar menin