Menikahi CEO yang licik
tunya. Jane hanya mengulum senyum, melirik ke arah lain dengan kedua
al F
aja terjatuh dari tempat duduknya kalau dia tid
ang sangat-sangat jarang terjadi. Bahkan seorang yang ahli dalam permainan ini saja akan
ki susunan kartu ini di
n ini bisa terjadi, dan yang memiliki kartu itu adalah
kalah?" Hilda mengangkat satu alisnya.
tupun manipulasi di dalam permainan ini," ujar Caroline. Dia j
Hilda bangkit dari tempat duduknya, mendekatkan wajahnya pada Caroline sambil tersenyum. Tangannya menyentuh tu
menagih hadiah untuk kemenangan ku dari kalia
saling melirik satu sama lain dengan tatapan takut-takut. Merek
ane berusaha terlihat baik di depan Hilda. Dia tidak ingin bila
ru. Mari kita jelaskan aturan permainan kartu yang kita lakukan tadi. Kali i
puk itu sambil mendongak. Dia tertawa lepas sep
. Semua orang yang ada di situ terperanjat kaget hingga hampir terkena serangan jantung. H
n seorang pengidap OCD akut. Kau membuat kami merinding," ujar Mia
uar nalar, dia tertawa keras dan memegangi kepalanya. Dia kemudian menggerakkan kepalanya deng
ak bisa berhenti merasa sakit. Aku ingin te
papun. Sikapnya yang berubah 180 derajat tersebut membuat semua teman mainnya itu merasa
orang yang punya dua kepr
ian," ujar Hilda. Dia duduk sambil meletakkan kedua siku nya di atas meja
pa yang aku temukan
uasi mereka sekarang pasti akan mengira bahwa mereka semua tengah melihat sebuah berita seorang presiden y
mu ini?" pekik Jane pu
tanya Hilda. Dia kemudian menempelkan benda yang ada di tanga
yang telah kalian sembunyikan. Permainan ini akan berhenti di straight flush, dan orang yang kalah akan melak
pas tangannya sendiri. Kulit tangan Hilda semuanya dilepas, dan ruoanya
juan Hilda
ap citra dari sidik jari seperti menunjukka
g dia keluarkan dari dalam tas nya. Bubuk itu kemudian mengena
mbuktikan kalau sidik jari yang ada di atas kartu ini merupakan milik kalia
kesal. Nafas Jane tersengal-sengal menandaka
i bermain kartu, pasti sidik jari kami tertinggal di kartu itu. Jangan berkata-kata hal yang konyo
ruh lawan mainnya ini tersudut. Ancaman yang keluar dari mulut mereka itu bukanlah sebuah h
ik jariku," ujar Hilda sambil meletakka
R
g yang ada di situ terkecuali Hilda dan Jane terperanjat mendengar jeritan nyaring tersebut. "Bagaimana bisa di kartu itu tidak ada sidik
Hilda, namun bukannya menjerit kesakitan Hilda malah lang
ama tiga minggu?" kau tidak bertenaga
sung membalik keadaan dengan cara meng
. "Karena sebelum aku menyentuh kartu itu, aku memasang pelindung sidik jari transparan. Hahaha, orang yang picik seperti ka