BERBEDA KEYAKINAN
i dua orang yang baru pertama ia lihat. Ia membetulkan posisi duduknya
ap seorang lelaki bertub
seorang lagi menimpali, lelaki
mang ketiduran aja, enak
kacamata itu mengulurkan ta
ramata." Bala
ma datengnya?" giliran lelaki denga
lagi panas-panasnya tadi cuaca, makanya
ga nahan gue juga. Eh pe
menghempaskan tubuhnya ke kasur d
gitu deh bang, abis asa
m berapa bang Bagus?"
apa?" Bagus gantian yang menyandarka
erarti pulas banget gue
u ikut rebahan juga deh selagi ad
dan 1 kasur tambahan yang lebih kecil. Satu kamar mandi, satu lemari besar den
erlahan pakaiannya dari ransel yang ia bawa dan memindahkan ke lemari. Lemari dengan dua pintu yang ia buka rupanya sudah terisi pakaian
rbangun, lalu ia membangunkan
andi belum?" tan
jam dua sekalian
duluan yak," pint
bang, masih ngum
lemari, ia menyiapkan perlengkapan ma
klat untuk pegawai baru pemerintah dan sebentar lagi mereka akan
yang dari tadi memperhatikan Bagus menc
ng, bang Alif dari mana?
juga dari Pandeglang cu
i mana tau ya kita sama-sama da
adi?" Bagus bergabung menonton tv
jam 6-an pagi
rena jauh juga ya jar
Cikokol Kota Tangerang, cuma ada teman mau b
langsung dari Pand
keluar dengan handuk di leherny
nih!" suaranya
h segeeeeeer,
tadi siang di luar panas beud bang g
bukaan seremonia
juga bro, bias
iri masing-masing. Mereka menggunkan stelan yang sama, kem
a semir nggak
yang roll gitu bukan p
, lupa nyem
n menitipkannya ke Alif, mereka menuju lift dengan terburu-buru. Sandi menekan tombol lift, indikator lift menyala berpindah tanda ke arah atas. Setelah m
nta Alif ke Sandi yang berada
udah berkali-kal
Alif menyeruak masuk memenuhi lift, si empunya pada
mas saya ikut liftnya," sua
dis dengan kerudu
ada orang yang mau masuk eh dia bilang, gas aja udah mau telat, gitu mba,
kiri Alif, gadis berwajah tirus itu berdiri aga depan b
lo tadi siang belum selesai mendin
saya nasehatin. Kebetulan satu kamar sama saya. Udah
luan. Sandi dan Bagus melepas tawanya, mereka be
loroh Sandi, guyonan Sandi membuat
andi, nggak tega liat Alif
gue dikiranya nggak asyik
ra udah ada yang pake perasaan aja nih.
di lift juga. Gue mau masuk eh dikira dia jadi penyebab liftnya lama
tu ya skenarionya
dah mepet nih waktunya."
dengan stelan yang sama dengan mereka berlari kec
ati kursi yang disediakan panitia. Kursi dibagi menjadi tiga kelompok besar. Bagian kanan sudah terisi penuh, bagian tengah menyisakan satu b
ng belakang, rejeki bange
barisan belakang yang kosong,
arahan, menginfokan sesaat lagi a
ursi barisan depan yang masih kosong. Coba itu yang baru datang, tiga orang yang paling belakang un
bang, kacau saran
a. Sandi hanya senyum-senyum saja. Sandi berjalan palin
ang gara-gara loe ni bang bukannya santai di belakang ma
h kanan. Setelah duduk, Alif memastikan sumbernya, ia sedikit menoleh ke kanan, si gadis berwajah tiru
tak memberitahukan keberadaan gadis yang ia temui bertiga di lift ke S
ok dia ada di deket sini," tiba
ab Alif dengan santai. Ket