Edoraded Distance

r keuangan di PT. STAR'S grup, perusahan ini milik keluarga

eorang gadis bernama Sekar Ayu. Istri ku sering di sapa sekar, sekar adal

up, dia terlihat misterius

luh dan selalu bersikap rasional. Aku terbilang cukup dewasa di antara

penurut, tidak pernah membantah nasehat ku dan

ng menginjak 5 bulan lebih, kami belum di karu

ra kami. Sebelum menikah kami sudah melakukan test dan ikut program

n atas kemauan kami sendiri. Sekar memang ikut program hamil, na

i. Aku dan sekar dulu hanyalah orang asing, sekar adalah adik kelas ku saa

luar negri, tepat nya di jerman, jurusan bisnis. Dan sa

t acara reunian SMA, aku melihat nya, ingin sekali mendekati nya saa

n-teman pria ku bercerita bahwa sekar hampir di Dr

u lagi, hanya ada 2 orang gadis yang mau menemani nya di sana. Apa benar gadis s

a ucapan mereka, sekar bukanlah gadis seperti itu. Berita nya

tuhan, semoga saja berita i

ua nya, dia memberi ku gambaran atas kejadian yang menimpa

ahun saja.Aku dan Rio, ya. Kami teman akrab, awal nya kami sering bermain basket

u, aku dan rio tengah istirahat di bangku penonton. Pandangan ku ku

ua yang terlintas, misterius itu kata terakhir tapi bu

yang yang ada di benak nya sekarang, aku tidak tau. "Bang

lting yang mendera. "Ah, lo apa-apa an sih. Ke

lu sekali setelah kedapatan salting di had

ngan ku, aku b

rada di sana tepat nya duduk di kursi

erus. Lo udah ketahuan, bang. Kebaca..!" ucap ri

u insiden yang membuat kalian menik

ku lihat sekar hendak pulang sendirian. Rio yang saat itu ada di samping ku tiba-t

itu. Sekar terlihat memalingkan wajah nya

berbicara dengan pria. Rio mulai membuka obrolan, "Selamat malam, sekar.." ucap Rio den

ar tersenyum, meskipun s

Suara nya terasa lembut di telinga ku, suara

Aku dan sekar seketika terkejut, aku merasa heran dengan rio. Tiba-tiba

bermaksut nolak, tapi aku masih bisa pulang sendir

cemburu tadi. Ku lirik Rio, dia tengah melihat sekar lalu

u dan hanya m

g. Oh ya, sekar. Apa aku bisa mendapatkan nomer telfon

erdehem, memang nada nya sengaja ku keras kan agar Rio bisa mendenga