Life Choices
engalami perubahan yang banyak berkat Rages. Rages memberikan perubah
mati dirimu Dera." Rages menciu
mencintainya. Ia terpaksa menjalani hubungan ini karena karirnya. Ia ingin menjadi ak
ntung ia pandai berakting. Rages ti
hkannya kembali ke kasur. "Masih ada waktu sebelum sy
k melepas pelukan Rages. Tanpa disangka Rages memukulnya dengan ke
ges mencium leher Dera. "Pakai ria
wab Dera. "Mi
dirinya kembali ke kasur. Dera ragu dengan perkataan Rages, dilih
bulan?" t
kukannya." Jawab Rages
a Rages mengamuk habis-habisan. Uang di rekeningnya sudah menggembung juga berkat Rages. Ia s
at anti air ponselnya. Supaya ia bisa bermain ponsel sambil berendam di bak ma
Aku ingin mencoba sesekali." Gumam Dera setelah melihat-lihat akun media sosi
alah, Dera kagum melihat akun media sosialnya. Sangat tumbuh
h satu pesan dari produk kosmetik. Dia sepakat untuk mengiklan produknya
an produk. "Salah Non Dera, pegang produknya salah. Bukan begitu seharusnya. Semba
mencobanya?"
merisikokan hal itu. Bisa-bisa saja nanti wajah
begi
nya. Hal itu tidak boleh rusak, harus dijaga dengan benar. Mengingat soal dijaga dengan
memanjakan dirinya. Beberapa tempat perawatan kecantikan ia kunjungi dan coba.
erjakan beberapa berkas debut di kantornya melihat fotonya dan tersenyum bahagi
suka sama perempuan cantik?" tanya
nggumu untuk nanti malam. Tidak s
telah melakukan perawatan, ia memutuskan untuk membelik
ku jadi aktris kan. Pilih buat manajer dan booking agent juga ya." Katak
"Penyamaran. Supaya kamu tidak difoto diam-diam oleh ora
perlengkapan itu dan mulailah ia berkeliling pusat perbelanjaan itu. Saat berada di pusat perbel
di masa lalu. Tapi sepertinya ia beda, dia sepertinya dapat peran
alat elektronik ia melihat pria tampan membawa dua orang putranya belanja. Dera mencubit pipinya
intanya untuk menerima panggilannya. "Halo Rages? Aku
u aku hadiahkan
sah." Ba
n mobil listrik supaya Papamu berangkat kerja sedi
a mencari Melia dan melihat Melia me
mbawa barang belanjaannya di kasir dan membayarnya. Setelah itu m
a! S
ang melihat sahabatnya. Dia langsung duduk di hadapan Melfissa. "Melia ka
eninggalkan mereka berdu
urhatin? Maaf tiba-tiba cowokku menyuruhk
." Ucap Melfissa. "Cowok berengsek emang dia. Aku yang selama ini membiayai i
elfissa. Boleh aku lih
Jawab Melfissa. "
meminum float leci yang ia pesan. "Ceritakan dong. Hubungan
kan Melfissa dan memesan makanan. Sembari ia berpikir mengarang cerita te
. "Cowokku, yah ganteng pastinya. Dapat diand
gus, "Dari ekspresi kamu seperti kamu menikmati hubunganmu. Cowokku beban mulu, cuma bisa minta u
rsama Dera dan lainnya berpisah. Sedangkan Melfissa masih berniat mengha
n pulang." Ucap Dera ke
abar," balas Rages. "M
" Jawab De
kan? Bagaimana kalau kita
ya," Dera mema
rtinya Non Dera benar-ben
egitu. Tapi Dera adalah seorang aktris handal, semua ekspresinya dibuat palsu. Ia te
a meletakkan barang belanjaannya dan mendorong Rages ke sofa. "Nonn
jawab Rages. "Hei mau dengar, aku ada tawaran bermain peran lagi untukmu.
ukan?" tanya Rages. Dera mengangguk halus,
elan. Aku takut kamu kalau kasar," Dera
rlakukan Dera dengan halus. Dera senang karena rayuannya ber
tapi pemeran pembantu film dari luar negeri. Akan membuat namam
sih ingin dilayani. Dera mengangguk-angguk d
Dera bangun dari tidurnya. "Antarkan ak
enyetir mobil hadiah untuk orang tuamu." Perintah Rages, ia menuju kamar ma
ah di kawasan perumahan elit yang cukup luas dan dapat dibilang istana, Dera membelikan orang
an kado hadiah. Orang tuanya segera membuka kado dari Dera. "Dera dulu deng
era," orang tua
da saya," Rages memberikan kunci mobil. "Sudah lunas! Saya berterima kasih banyak kar
erterima kasih karena telah menjaga pu
a. Setiap hari aku harus jadi budaknya, menemaninya minum dan mengonsumsi ob
masang kembali topeng ekspresinya. Dia sengaja berbohong
menginap di sini. Dera merasa takut hal buruk akan terjadi. Tentu
ahu Rages!" bisik Dera pada Rages.
udah tahu kan? Ka