The Bastard CEO

—bundaran tiada berujung yang memerangkapnya—hingga hari-hari ke depan. Wanita itu hanya tertidur selama tiga jam dengan antrean mimpi buruk yang selalu me

ng-kadang dia bahkan berharap jika usianya akan memendek dari yang seharusnya dan menemui Hannah dengan cepat. N

osionalnya yang kembali naik. Persetan dengan Rupert, pikirnya. Selepas perasaannya berubah menjadi stabil, dia mengedarkan pandang ke sekeliling. Wanita itu sedang mengamati

tu berhasil membuat orang yang menempatinya merasa tengah berada di kawasan hotel fasilitas bintang wahid. Gaya interiornya pun memberikan suasana ikonik de

anya sedikit dan menjernihkan pandangan lekat-lekat. Wanita itu bukan penikmat seni, tetapi dia tahu semua benda yang terpajang di sana adalah barang-barang be

—bunyi yang menyela aktivitas Angelina, dia

masuk dengan barisan rapi, berjejer di dekat Angelina. Salah satu dari mereka memberikan salam, lantas menjelaska

idangan itu?” komentar Angelina yang te

lih yang mana pu

za, currywurst, gnocchi, steik, dan sup krim jagung. Angelina tercengang menyaksikan para pelayan

oleh membe

mengernyitkan keningnya,

k perlu mengantarkan masakan sebanyak itu. Cukup dua atau tiga

afkan kami,” angguknya sa

dak usah bersikap seformal itu

kami. Tuan Ford akan menghukum kam

n kembali berujar, “Apa Adam—mak-maksudku T

n. Tuan Ford adala

ersedak air liurn

Tuan Ford memang berbicara dengan lugas

” gumam Angelina pa

atakan sesuatu

tidak ada. Kali

masih mengepul di hadapannya. Jika dia berada di situasi normal, maka wanita itu tak akan melewatkan kesempata

udara. Hawa segar dan panasnya sengatan bintang yang menjadi pusat tata surya itu pada kulitnya. Dia bosan terkuru

membawa dua helai handuk berserat bambu—berbahan campuran katun atau linen lembut—tersampir di lengan kiri masing-ma

na sesaat setelah merek

persiapkan diri

hari mas

Tuan Ford memerintahkan kami agar melayani Anda berendam s

egur pelayan lainnya—rambut cokelatnya dipotong

gunakan lilin seperti itu. Pilihkan saja sa

bon padat itu dan menaruhnya di ujung bathub, “

h? Terim

u almon atau susu k

saja c

Ford yang menginginkannya.

, “Apa dia juga berhak

menjawab, “Tentu s

uruh kami,” sambung

lina yang seketika memalingkan wajahnya ke arah bath

han kelopak bunga

rkan apa saja di sana. Aku tidak peduli.

berendam yang nyaman—sebelum menyelesaikan tahap selanjutnya, yaitu memilih pakaian. Adam ingin memastikan wanita itu benar-benar siap untuk diri

*