icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Sang Psikiater

Bab 2 Manusia Kepo

Jumlah Kata:1007    |    Dirilis Pada: 31/12/2021

memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Namun sekarang, bukan waktu yang tepat untuknya memberi

nya sembari melepas pakaian yang ia kenakan, dan menggantinya dengan pakaian renang. Mira si anak p

mereka menempati rumah baru, tapi belum pernah sekalipun mengobrol dengan tetangga sebelahnya. Mary selalu mengatakan, bahwa orang di kota itu memiliki jad

dalah Marlina. Wanita dengan gaya rambut konde modern itu, selalu ingin tahu tentang latar belakang

nak dua itu melemparkan pertanyaan yang menyakitkan hati, "Siapa gadis kecil yang kau bawa itu, Mary?

tetap tenang dan tidak terpancing dengan pertanyaan tak bermutu yang keluar dari mulut Marlin

b, malah diam aja. Dasar, tidak sopan!" ucap wanita i

sanmu, Marlina! Aku tidak akan pernah menjawabnya! Aku pikir lama tak bertemu akan merubah sifat jelekmu itu, ternya

dupan dan juga urusan pribadi keluarganya semenjak ia tinggal di rumah itu, bersama dengan orang

u sudah betul aja." Marlina kembali memaki karena keberadaanny

a suami dan kedua anaknya, Anton dan Reva. Tidak jauh beda dengan ibunya, Reva yang masih belia, sud

-biru. Pagi itu setelah membersihkan diri, segera tangannya meraih baju seragam yang telah disiapkan oleh Bibi

di hadapannya. Ia kemudian mulai mematut diri, menyisir rambutnya. Tak lupa ia mengoleskan sedikit pelembab bi

? Ini udah jam berapa? Nant

ung di atas pintu kamar. Matanya terbelalak saat melihat jam s

mari pakaian, lalu bergegas berlari menuju ruang makan untuk sarapan pagi. Di sana,

udian berkata, "Ckckck ... kamu ngapain aja dari tadi? Kamu

i Mira keasyikan bercer

rcermin? Sudah maca

i. Ini hari pertama, jadi harus ce

ejauh itu, besarnya mau j

tetap jadi cita-cita utamaku."

oti tawar aja. Udah gak ada waktu lagi buat kamu sarapan nasi goreng," ujar Mary.

ibanyakin ya, Bi. Nanti aku

adis itu pun segera memakannya dengan cepat. Hanya dalam waktu

amitnya seraya mengambil tangan

a itu saat Mira mulai melan

ya dia akan berangkat sendiri menggunakan ojek. Itu adalah cara Mary un

tama Negeri 101 Jakarta. Dari raut wajahnya, gadis itu tampak sanga

ku pasti akan punya bany

i lantai 2. Sebelum masuk ke dalam kelas, Mira mengalihkan pandangannya ke atas, menatap se

nya ini

wa dan siswi yang tengah mengobrol. Mata Mira mengedar, mencari bangku kosong yang sekiranya be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka