icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK

Bab 5 Pindah Tugas Di Rumah Direktur Utama

Jumlah Kata:1493    |    Dirilis Pada: 30/12/2021

Tugas Di Rumah

==

i Mammm

Bocah itu berlari mengejar ke arah Deva

ucapnya seraya m

ma, tan? Itu Mammmma

! Hus

trinya berbicara begitu akrab dengan sang atasan. Soalah mereka sudah saling kenal. Bocah

o,

tu berkata den

Sini, S

gak terseret, pegangan tangannya lepas dari

Tutup mulutnya, ya, Sayang

lut dengan telapak tanga

apak tidak nyaman. Saya benar-benar minta maaf," ucap Alisya sesaat setelah putrinya tenang. Kepala

mengkerut, dia bersembunyi dibalik tubuh ibunya. Sesekali mengintip Deva, dengan telapak tangan kanan masi

u?" tanyanya me

Spontan Re

Teringat dengan seseorang yang sangat dia rindukan. Seorang bocah perempuan yang mungkin seum

n menitipkannya di luar saja, aga

tangan Rena k

ngg

ikkan badan dan menunduk

mengulang sembari menggerak

nekan lengan putrinya sebagai isyarat

sya

data karyawan bagian

Ambarwat

a data-data tentang karyawan yang tel

ing, pantas!" ucapnya mengusap dagu kokohnya berulang-ulang. Otaknya j

a, tak akan segan dia memcat secara tidak hormat sekarang juga. Namun, si

kamu sudah melanggar pera

menatap ta

sa sebagai pertimbangan untuk keputusannya. Karena mata adalah jendela hati. Deva ingin tahu keseriusan Alisya dalam bekerja, dengan membaca le

itipkan putri saya. Tidak ada ada yang benar-benar mau menjaga dia. Itu sebab saya berani melanggar peraturan kali ini. Dan saya tak pernah melakukan kesalahan selama ini, ini kali pertama. Ja

am

ja. Alisya dan Ren

! Baru bekerja empat bulan, udah berani mengatur! Su

pertama. Namanya tidak ada di daftar karyawan yang bermasalah. Kinerja yang dia tunjukkan selama ini juga bagus. Bahkan selalu mendapat pujian dari mandornya. Jika

usan Bapak! Permisi!" uc

ukan itu yang ingin dilakukannya. Dia sungguh tak tega memecat Alisya. Apalagi melihat wajah mungil Rena yang tampa

a, tun

asuk akal, kali ini dia mengalah kepada seseorang, karyawan pabrik, buruh k

tak perlu Bapak bayar. Saya juga akan kelaur dari pabrik ini tanpa membawa apapun milik perus

u!" Deva

ah itu semakin ketakutan mende

yesal dengan bentakan

u minta

ma kalinya. Kata maaf adalah kata yang sangat dia benci selama ini, tak hendak diucapkanny

dah pergi saja! Kenapa kau tidak s

Bos dengan heran. Rena masih b

gi yang perlu saya tunggu?

sang Bos. Kini dia sudah dipecat, tak gentar untuk menatap tepat di

tik dan alis bak ukiran. Hidung mancung, dan berhenti di bibir penuh. Bibir itu juga tanpa pewarna sedikitpun. Tetapi terlih

Bagai

ang sangat rapi dan wangi. Usianya paruh baya, garis wajah

g penting pemilik pabrik tempatnya bekerja. Tetapi, melihat kemi

paikan? Kalau tidak, saya perm

apa wani

ya, Pa. Dan i

a dan Rena. Lama tatapannya berlabuh di wajah R

kelincahan dan celotehnya sejak mendengar teriakan Deva tadi. Kini tatapa

sannya?" tan

catnya! Pa

erkata

u mengern

embawa anak saat bekerja! Jangan m

, tetap aturan. Dia melanggarnya!

pa nama ka

r kembali me

sya,

saja, ya! Mulai besok datan

menyerahkan se

d ...

terpe

amu boleh bawa anak. Sebenarnya, an

nggak n

ya butuh

bukan peraw

ya menemaninya. Membujuknya makan teratur,

k saya yang paling dia b

Putri Deva. Seumuran putri kamu. Mungkin kehadiara

keselamatan Rena berbahaya bila bermain di lokasi pabrik. Trauma kehilangan anak membuat emosinya meledak. Meski kehilangan bukan karena kematian. Ya, putri Deva

mah saya?" tanya sang d

kebih dari cukup!" protes D

h persepsi! Dia hanya dipindah-tugaskan. Namanya t

m, tak lagi

tetap berstatus karyawan, bukan dipecat

aima

tur menata

k. Saya b

Deva mengetat. Tetapi keputusan tetap berada di

*

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka