Sweet idol lover
. Awalnya ia tidak mengenali jika Vian tidak melambaikan tangan lebih dulu. Di depan pria itu, hanya tersaji seboto
an daripada di tempat tertutup seperti kantor Edwin kemarin. Yang mengatakan Vian pria yang sopan, maka m
n sesuatu?" tanya Vian
. Tangannya terulur untuk mengambil sketsa. Akan tetapi, Vian yang te
karang kita mengapa tidak mengobrol dulu? Aku tela
mbil menatap tajam Vian. Pria itu
idak akan men
apas keras dan me
i ini padaku, maka kita b
uduk di depan Karin. Tidak lama berbagai jenis makanan
au memakan apa? Jadi aku mem
*
khirnya menyuruh pelayan untuk membungkus. Karin kemudian melangkah menuju
yang
icara. Kau mau
di restoran, saat ini
lik dan men
restoran. Tapi, kita sudah keluar dari sana, jadi sekarang
maks
Apa kau ta
segera kembali menarik
hat mobil itu. Hanya beberapa hari yang la
Vian yang berdiri di sampingnya. Merasa ada yang salah, Karin berbalik dan hendak pergi. A
api pintu itu telah terkunci otomatis. Karin m
Vian. Namun, pria itu justru memajukan tubuh dan memasang sabuk
, kalau t
noleh pad
i sini," bisik Vian dengan nada men
*
h tempat yang ia beli untuk membangun cafetaria miliknya. Sebenarnya, Vian tidak tertarik
dian mulai menjelaskan tentang bentuk desain dari bangunan cafet
gan lebih detil. Mata Vian tidak lepas menatap gadis itu. Entah mengapa, ia
ia adalah gadis yang menyebabkan karirku berantakan se
*
n menuang wine ke dalam gelas dan meminum hingga tandas. P
s menjelaskan proyek, juga saat gadis tersebut menatap tajam padanya. Kemudian sa
membuka mata
membalas dia, tapi kenapa malah seperti aku
harus fokus untuk tetap pada rencana membalas gadis yang telah menghan
*
depan sambil melihat poster V
begitu merindukanmu? Aku tidak tahan melihat Matthew yang selalu tertawa ta
tertawa. Ia kemudian menggeleng
bersamamu, aku rela meski aku tidak bahagia, tapi kau bahagia," lan
k sejenak mendengar ucapan Silvi. S
gia, kok," ucap Karin
au? Melihat dia saja
embeliak lebar. Ia ber
u mungkin memang benar kau gadis yang di foto
sambil mendengkus
n. Kau juga tahu aku tidak pernah
la napas lega. Mulai sekarang dirinya harus lebih berhati-hati. Sahaba
*
emgawasi proses pembangunan cafetaria yang telah dimulai. Ksrin tampak sibuk. Ia tengah member
ggang Karin dan menarik gadis itu agar dekat dengannya. Para pekerja yang tadi menyimak