icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Suami Kedua

Bab 2 2. Mendekati Mantan Istri Teman

Jumlah Kata:2104    |    Dirilis Pada: 27/12/2021

za. Wanita itu menghadap belakang dan sedang bermain dengan anak-anak panti asuhan. Tawa riang a

kata yang baru disampaikan Rom

sanya mantan istriku mengunjungi anak-anak panti. Kamu

lai melangkah menuju halaman panti asuhan. Tubuhnya bergetar karena bingung harus meng

ke arah Keenan. Hup! Dengan sigap Keenan menangkap bola i

la kamu, ya? Nih, ambil. Hati-hati mainnya." Keena

nak berpipi chubby berada di dekat Kee

Kee

dengan apa yang d

eenan mulai hanyut dengan pikirannya. Ternyata

ngat cantik. Matanya bulat dan cerah, kulitnya putih dengan rona kemerahan di pipi,

lagi ngapa

m, tadi aku lihat anak-anak lagi pada main asyik banget, a

ya?" tanya Khanza. Terli

-anak perasaan sedih j

"Banyak-banyak sabar, ya, Mas. Doakan agar ibu cepat sembuh. Allah tidak akan

," kata Keenan. Sebenarnya dia malu pada dirinya sendiri. Seandainya saja Khanz

u besok lancar. Aa

enan bercengkerama dengan salah satu anak kecil berpeci. Memb

k. Oh ya, siapa nanti yang mau O

kompak sambil angkat tang

pu. Sekaligus kagum sama Keen

abi Yunus dulu sewaktu ditelan ikan paus besar. Tak lupa Keenan membacakan ayat-ayat

kagum Keenan. Sampai akhirnya Keenan usai mengajar mengaji da

Dulu pas mondok di pesantren, sempat me

Mas lulusan p

uma waktu sekolah SMP aja. Terus lanj

api mereka. Keduanya jadi malu dan sadar mereka

a kita kelamaan ngobrolnya jadi ng

ulang. Ini juga mau ke rumah sakit uru

rohmatullah. Hati-h

ihat asal ke arah tertentu, malu sendiri. Keenan menoleh dan tersenyu

*

biasa. Khanza berjalan hendak ke ruangan ibu K

amuala

tangan ibunda, reflek m

arohmatullah. Kha

n. Memandangi ibu Keenan

. Melihat Khanza, Bu Ida senyu

Andai aja ibu dapat menantu seperti do

lu, begitu jug

a sih, Bu?" Keen

ang. Setelah mengucapkan kali

*

m siuman. Keenan senang. Mila pacar Keenan juga Han

Mila. Mendekat ke Keenan membisikkan sesuatu. Melihat Mila

dokter Khanza. Dokte

ngobrol Keenan serius. Seolah sengaja memana

*

it. Mila yang aslinya pendiam, tidak tahan u

er yang menang

-deket Mas Keenan. Tenang aja. Palingan tadi seputar professi

ya a

enan dapet pinjam

i Roman, bosnya. Memangnya Ma

erteman saat SMA dengan Mas Keenan. Roman tidak sebaik itu untuk memberikan kebai

seorang wanita. Roman tidak menghampiri. Ia ke rum

*

bunya hati-hati masuk kamar. Keenan dibantu Hani membopong ibu, lalu merebahkannya

sebaiknya jangan lama-lama, Nak. Takutnya jadi fitnah. Segera saj

da lantas keluar kamar. Dekat pintu Hani

kamu, Dek? Nga

, mainan Smartphone. Ha

sama Mas Roman kok bisa

ila, ya? Nggak ada kesepakatan apa-apa, Dek. Roman kan temen

ngkin kasih pinjem uang gede tanpa kese

ti gaming, Ra

juga masih capek, malah mikir macem-macem. Harusnya

motor. Hani terbengong heran melihat sik

*

an kemud

janjian di kafe bersama teman-teman yang lain. Mengobrol dan saling berbagi cerita ma

an minta waktu karena tidak akan mudah bagi seorang wanita menerima laki-laki yang baru dikenal dalam waktu singk

esan whatsApps bilang mau bicara penting. Keenan datang selang beberapa menit,

ku suka sama kamu, Khanza. Aku peng

get tak percaya. Ia memandan

gak perlu saya jelaskan pun, pasti Mas Keenan sudah m

keberatan, Khanza. Ibuk

tersi

terbaik buat aku, Khanza. Aku yakin kamu juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Pe

mdulillah. Kalau begitu silakan Mas ke rumah temui

secepatnya, Khanz

*

umah Khanza bawa seserahan. Mereka disambut hangat orang t

masa lalu Khanza seperti apa. Nak Keenan serius mau membina hubungan baik sama Khanza?" Ayah Khanza ber

lah saya s

h beberapa saat Khanza pun menyatakan bahwa dia setuju dipersu

ra mungkin pertunangan Nak Keenan dengan K

rdoa.Suasana khidmat. Bahkan Ibu Id

*

bertemu di sebuah kafe. Keenan yang mengenakan

as jarang kasih kabar s

masalah aja. Aku juga lagi mikir gimana caran

sesuatu. Keenan terus m

ku udah mencoba menyuruh mereka sabar, tapi orang tuaku

rubah muram. Suara Mila yang bicara pe

*

hone-nya. Belum ada balasan pesan whatsapps dari Keenan. Ki

h, Mas?" Khanza mul

iat menemui Keenan ke rumahnya. Tepat saat

ditunggu dokter

angannya. Agak panik

dy sebentar lagi saya ke sana y

ter ...

buru-buru. Su

*

a turun dari mobil. Suasana rumah Keenan sepi.

m ...." Khanza

eras. Suaranya pun lebih keras. Tak lama pintu terbuka. Keenan yang mem

ada yang kamu bales. Aku telepon nom

u ke sofa,duduk disa

enapa? Mukamu pucat g

ya. Mau memeriksa Keenan. Keenan mengge

anza. Aku nggak

sama aku kalau ada apa-apa.

dak keluar. Napasnya terengah-engah. Khanza yang i

lam hati. Sedari tadi ia terus menolak untuk mendaratkan pandangannya pada

sesudah mengajar mengaji anak-a

ku ke sini mau bantu Mas. Aku ke si

Khanza pulang. Kita 'kan belum menik

kan. Ia beranjak ragu dari kursi. Keenan diam

*

ringat dengan Khanza. Kesedihan dan rasa ber

Aku harus memberitahukan yang se

melaju ke arah Keenan. Keenan kag

ari motor. Keenan terbaring kesakitan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka