Monica Sang Penggoda
menetes mengiringi leguhan sepasang p
Monica dengan diirin
an memperlambat tempo gerakan jarinya di bagian sen
gup lagi berdiri, menahan tubuhnya yang merasakan nikmat sentuhan jari Indrembalut tubuh Monica, dengan gagahnya Indra membopong Monic
dengan sangat hati-hati. Bibir Monica bengkak dan membiru. Mon
lanjut?" tanyanya lagi merujuk pada aktivitas mereka di
a tadi menerobos masuk ke kamar mandi saat Monica mengatakan aka
a di atas ranjang putih, polos dan menggairahkan. Deru napas Monica yan
pannya masih perawan dan selalu menuggu dirinya, Indra makin
an malam, mereka justru menghab
tidur. Monica tersenyum dan merasa bahagia, telah menyerahkan apa yang
sekolahnya dulu di mana
hbac
mendengar seseorang mengaji. Monica yang sedang mengkitu pelajaran agama di dalam kelas penasaran. Kemudian, sa
membuat kegemparan adalah Indra yang sedang mengaji. Suaranya begitu merdu, merasuk kalbu. Saat itulah Monica menjadi s
k tahu tentang Indra. Lambat laun setelah mengeta
t pulang sekolah. Indra masih menunggu jam ekstrakurik
a," jawab Indra sambil dudu
uah lorong, dekat tangga perpustakaan. Monica yakin temp
tempat yang di minta Monica. Moni
rada di bawah tangga. Indra menat
kamu jadi pacarku?" tanya Mo
anian Monica menembak dirinya. "
jelaskan perasaannya. Monica akan siap melak
kita beda. Aku tidak bisa jalin hubungan dengan iman
ujuan kita 'kan sama, percaya akan adanya Tuhan."Monica tidak terima
terima kamu. Kecuali kamu mau menjadi
n. Kamu tahu itu 'kan. Aku juga tidak
mu!" Indra kemudian pergi meninggalkan Monica setel
kit, namun hari berikutnya Monica yakin bisa menyakinkan Indra bahwa c
u belum punya ini," kata Monica dengan ceria meletakkan kamus bercover hijau di atas meja I
i Monica terus memberinya barang-barang yang dia perlukan di sekolah,
ica. Kamu bisa pilih itu, cowok-cowok yang berjajar di depan kelas, mereka jelas-jelas perhatian
da tantangan! Aku pasti bisa dapatkan Indra. Entah kapan
Hingga akhir tahun sekolah mereka. Indra
op aku masih di pakai kakakku. Ak
ada. Keesokan harinya bukan laptopnya yang dia pinjamkan. Monica mem
dengan ceria. Dengan senang hati Indra menerima laptop itu. Dan permintaan-permintaan lain
lanjut kuliah di mana Ni
sana, katanya ada kebanggaan tersendir
ku juga mau m
mpatan dekat Indra lagi, jika mereka
ergi meninggalkan Monica ya
hbac