Maduku Adik Kandungku
kami lalui terasa begitu indah. Barisan pohon mahoni yang berjejer di jalan juga hiasan lampu yang berk
makanan sebagai bekal makan malam tiba-tiba harus diurungkan. Terlihat keramaian yang berada di sudut rumah makan yang
ap istighfar menyaksikan pe
u berdaster yang membawa sekantong
aku terlihat menangis dan terduduk lemah di halaman depan parkir dengan pakaian yang sudah penuh noda merah akibat lempa
ng," ucap salah satu wanita yan
wanita yang satu lagi s
malah mencuri," seorang wanita muda perawakan ku
t. Mereka berseteru tidak mau kalah," Lempar saja, wa
henti. Mereka semakin ganas membuli tanpa ampun. Sementara wanita yang
u dengan keras meng
enoleh ke arahku dan menat
pada wanita yang malang
or gak pantas untuk di belain,"
buli!" teriak para wan
ang sedang dibuli dan menyembunyik
uga dengan Anisa bergeming men
n kekerasan, apakah kalian mau di tuntut karena suda
ju dua langkah ke arahku. "Perempuan s
nya hati nurani," tukasku. Kupandangi wajah para wanit
ita ini adalah perusak rumah ta
akah ada salah satu dari kalian yang
andang ke arah yang lain. Mereka bergumam seakan ke
dari kalian yang menghujat wanita ini
bisik-bisik kecil. Mungkin benar Anisa merebut suamiku
b seorang wanita
ima di setiap perbuatan yang kita lakukan walaupun hanya sebesar biji s
usak rumah tangga kakak kandungnya sendiri," cel
eorang wanita tadi yang tentu saja tidak kukenal. Entah dari
h merusak rumah tangga kakak kandung
menunjukkan foto Anisa sedang mengenakan
megangi dadaku yang terasa sesak melihat ad
a," gu
ung dokter Rea istri dokter Beno yang sudah dir
Memang aku jarang menampakkan diri di publik terlebih jadwalku dinas menyita banyak waktu, hanya orang tertentu sa
endapatkan foto-fot
g tidak kami k
n langsung percaya kepada berita hoax ji
bergandengan mesra dengan dokter Beno di apartemen.
bubar! Tidak ada gunanya
ung bersorak
panggilkan polisi,"
n diri. Terlihat rona kesal dan kecewa di wajah
Mas Beno. Pasti ia terkejut bila meliha
hutan terdengar d
ari Anisa sedang dibuli para ibu-ibu d
awabnya
rus Anisa akan aku sms,
uncur kesana," sambungan tel
adik yang kusayangi harus menerima penghinaan dari para
s Beno sampai di tempat yang kuberi
langsung menghampiri Anisa yang ma
ya penasaran dengan wajah panik. E
sudah berubah seratus delapan puluh der
a dari awal aku datang kea
menerima jawabanku," Katakan, Rea! Apa ini
ak beralasan dia lontarkan tanpa bert
amu yang berkhianat dan aku yang terkhianati
terjadi ini ha
an apa yang sudah terjadi dan men
keluh menahan air mata yang su
Sungguh sangat membencimu,"
a yang kamu lakukan di belakangku. Jangan menghukumku u
nisa. Lalu, membalas kejahatanku?" Mas Beno ba
i dan membunuhku secara perlahan dengan perselingkuhanmu. Menjadikan adik kandungku sebagai madu pilihanmu. Lantas, apa salahku hingga kamu menuduh
berteriak. Tangan Mas
Aku tidak sanggup melihat kedekatan Mas Beno dengan adikku Anisa. Meskipun aku berusah
n, Mba Rea!" potong
kmu, yang jelas-jela
yang sudah mengunggah fotok
alkan tangannya keras hingga
tiga tahun hanya menyisakan kehancuran. Mengapa harus Nisa yang kau pilih menjadi ist
an kepedihan. Kutinggalkan Restoran itu tanpa membeli sedikitpun makanan yang aku niatk
gia di atas luka. Tidakkah ia tahu kalau aku juga wanita yang butuh perhat
Tidak mungkin kujawab dengan jujur kalau ayahnya pergi dengan wanita lain. Sua
harus menjadi maduku? Tidakkah ia pikirkan hati, jiwa dan perasaan h
*
sam