ALAN & ELINA (melwan restu mama)
a acara makan malam
jut setengah mati. Terlonjak kaget, Elina hanya mampu mengucap istighfar berkali-kali dari bibirnya yan
ausah pake nga
emen Alan, tidak terlalu banyak. Namun cukup menguras tenaga Elina yang sedang mengandung ket
h kan disini gue
ya, Alan melototkan sepasang matanya ke
uruh bagian tubuh Alan hingga berbentuk kecil-kecil. Ya tuhan, Elina mengeluh dalam hati, mengapa ia
ng yang berkuasa di
. Sedangkan Alan, anak itu tekekh geli di buatnya. Menggo
ua
padanya. Bocah yang masih duduk di kelas 12 itu lantas du
abotan yang ada dalam ruangan apartemennya ini, namun itu tak juga mengurangi tingkat elegan dan kemewahannya. Seba
e mau ngom
ang tergeletak di atas meja. Remaja yang berusia hampir sembilan belas tahun itu l
gi manapun, Elina sama sekali tak menduga bahwa Alan yang memiliki postur
lotot. Mata Lo udah k
n tentu saja membu
h untuk segera duduk sesuai tempat yang alam tunjuk. Ah, ra
gomong
kini seperti tengah menguliti Elina tanpa sisa. Remaja itu
sibuk dan jarang kasi gue waktu maupun kasih sayang. Mumpung malam nanti mereka ada
seolah mampu membius Elina. Suara khas dan dalam yang baru Elina dengar ini, seolah bentuk kharisma tersendiri
man
nah melihat aura dominan dan sekuat aura Alan. Sungguh, Elina menggeleng-gelengkan kepalanya demi menepis otaknya
ni sung
ak ngerti jug
lina tak juga mengerti dengan kalimat panjang
Ya tuhan, apan me
mmmm... Begini, aku ngerti k
an tak bisa meng
o apa Gimana sih? Heran gue, Lo udah mau jadi e
ia itu meletakkan remote yang seda
a, aku setuju sih. Lagian kan itu
nggin gue. Nanti Lo kunci aja pintunya dari dalam. Gue bawa kunci dupli
jang lebar. Kali ini Elina paham dan wanita i
ak cemilan. Cobain d
kepada Alan. Di tengah kejenuhannya karena sendirian di dalam apartemen Alan, Elina siang tadi memut
engandung itu membuka toples dan m
kali. Empat kali gigita
ekali rasanya dengan kue buatan mama. Sayangnya, hanya pembantu lah yang s
ya? Atau kamu nggak
matanya, remaja itu segera melahap habis kue di tangannya. Tak l
um Elina menge
? Nanti gue bikinin lagi, deh. Mama n
membuat Alan demikian suka, padahal bagi Elina rasa
sedak malah sakit tenggorokannya.
ran. Anak itu seperti tidak makan be
hari. Catet ya, tiap hari. Jangan ban
ganga tak