KUSEMBUNYIKAN KEKAYAANKU DARI SUAMI DAN MERTUA
mandiri. Antrian tidak terlalu ramai sehingga ia bisa
masukkan kartu ATM dan m
yang meskipun baru dirilis, tetapi ternyata cukup bisa
belum ini, ia sudah sering menulis di platform kepenulisan, tetapi ia tak terlalu
hirnya ia menjadi tahu bahwa ternyata ada beberapa platfor
gabung dan mendaftar di sana. Dan
a sudah bisa mencic
atus ribu rupiah. Jumlah yang pastinya cukup untuk
diberikan pada ibunya dan sebagian lagi untuk keperluannya lelaki itu sendiri. Ia hanya diberi b
ertuanya seperti itu, tetapi andai orang tahu ia memiliki alasan untuk bertahan
menikah, memiliki keluarga baru yang bukan orang sembarangan dan mendapati saat ini ia
andang sebagai keluarga baik, terpandang dan berm
uarga Azmi sebenarnya justru san
gan penghasilan yang ia dapatkan dari menulis ini, ia akan beru
hu jika diam-diam ia sedang mengumpulkan pundi-pundi uang yang suatu saat akan ia pergunaka
bisik hati Mia penuh keteguhan saa
*
upermarket. Di sana ia membeli beberapa camilan dan makanan kering untuk persediaa
a membeli karena tak punya uang, dan tak bisa meminta suami
manjakan hidupnya sendiri meski tak ada seorang pun yang
r market dan meluncur ke sebuah warung bakso, hendak melaksanakan perintah sang ibu mertua
k urusan selera makan, mereka memang sangat berhem
anpa pernah membelikan lebih untuk dirinya. Mereka hanya menyuruhnya membeli s
n makan sepuasnya sebelum mem
lah bakso yang terbuat dari daging sapi. Sementara yang paling murah adalah yang terbuat dari daging ayam. Itu pun perbandingan daging dan tepungnya mu
ng dibungkus, Mia pun melahap bakso pors
nggambarkan perasaan Mia saat ini. Setelah berbulan-bulan ia hanya bisa menahan selera saja
a yang perhitungan itu karena harganya yang jauh lebih mahal ketimbang pesanan mereka itu. Mungkin
ak perlu lagi makan sisa kuah soto bekas acara arisan mertuanya siang tadi. Ia tida
ia kenakan jadi saat ia melintasi mertua dan adik-adik iparnya mereka tak tahu ji