icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CRAZY FOR LOVE

Bab 4 PELUK DAN AIR MATA

Jumlah Kata:1246    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

nji

, hanya ada mereka berdua sedang saling memandang satu sama lain. Kirana menitikkan air mata, tidak salah lagi, memang pria semrawut beraroma kayu di hadapannya ini adalah Panji. Panji mantan kekasih masa SMA yang delapan

emu, Ran," uc

menjadi canggung. Kirana menyeka air matanya lalu menyalami tangan besar Panji, dia sempat kaget lantaran telapak ta

rih Kirana menahan supa

ke lua

ah tidak sanggup menahan gejolak di dada. Dia ingin berteriak, dia ingin marah, dia ingin memukul Panji, tapi sekaligus ingin memeluknya erat-erat dan mengatakan seberapa kangen d

tabil dan tenang, tapi kalau sekarang dia biarkan, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Dia menimbang sesaat, menyusul atau tidak? Buku tua di tangan yang belum sempat dibeli dia l

dia pilih adalah di bawah pohon mangga yang cukup rindang, berada di pojokan tempat area hijau Plaza, nyaris tak ada orang yang lewat sana. Dia kesampingkan nasihat

an meletus lebih seram dari sebelumnya. "Ran?" Tangan kirin

e mana! Aku hubungin gak bisa! Rumah kamu dipasang papan dijual! Aku hampir gila tau, gak?! Sekarang, bisa-bisanya kamu cuma bilang 'la

lirih Panji, "tapi aku sama sekali gak be

nya luluh setiap melihat wajah Panji. "Kamu kejam banget, Nji. Minimal waktu itu kalo kamu memang mau mengakhiri hubungan kita, kita bisa coba

ada kerinduan yang jauh lebih besar. Mereka akhirnya berpelukan. Tidak tahu itu pelukan bermakna apa, apakah sebagai temu ka

akal nyariin aku. Aku pikir malah kamu gak mungkin ingat sama aku." Telapak tangan Panji yang bes

u apek itu telah basah oleh air matanya yang tak kunjung reda. "Kenapa kamu

. Aku pikir kalo diteruskan, hubungan kita bakal berakhir gak sehat, makanya aku pilih p

aku?" Suara Kirana merendah. Ada nada permohonan dugaannya

keputusan yang pal

berhasil dicabik-cabik. Mereka berdua kembali saling melempar pandang dalam kesunyian, saling bertanya dalam hati: benarkah semua akan betul-betul ber

n di sini, Na? Aku nyariin kamu ke mana-mana, aku pikir kamu nyasar apa gimana. Gak mungkin juga kam

ove-on. "Jangan pernah muncul lagi di hadapan gue! Kalo pun kita gak sengaja ketemu, mending lu pura-pura gak kenal aja! Enyah aja selamanya!" Dia memaki

*

r langsung angkat suara se

Akhirnya tenggorokannya yang kering sehabis berteriak-teriak tadi kembali segar. Kirana memastikan dulu otaknya

kstra. Keduanya kepo ingin mengetahui lebih lanjut cerita Kirana. "Aku gak nyangk

ng. Gue juga gak tau kenapa dia bisa kaya gitu, mu

mu punya mantan." Pilihan Akbar untuk me

aran, kita belum terlalu saling mengenal!" Amarah Kira

Aku gak b

d lu! Niat lu! Gue mau pulang!

ana sama maka

am. Wajar saja Kirana tidak membalas lagi, hanya memberinya tatapan maut berikut tanduk setan di atas kepala. Akbar takut untuk berta

pi atau waffle?" Fi

rti biasa Akbar

hati masing-masing yang menerima pe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka