icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perangkap Cinta Tuan CEO

Bab 3 Terdesak

Jumlah Kata:1103    |    Dirilis Pada: 02/10/2025

tak di kawasan elit Kensington. Pilar-pilar tinggi menopang balkon lantai dua, jendela

ah itu, melainkan fakta bahwa ia kini berdiri di depan

di sini?" g

nyelinap tepat di telinganya, me

ini, kau akan ting

rdiri sangat dekat di belakangnya, dengan seny

ipitkan mata, curiga. "Kau..

auh lebih sinis daripada menyenangkan. "Oh, Aurora. Jang

Aurora melangkah masuk dan mendapati interior rumah yang tak kalah mewahnya.

mengambil sesuatu, lalu melemparkannya ke arah Aurora. Gadis itu nya

seragam

?" tanyan

en rumah tangga pribadiku." Rafael melipat tangan,

ot tak percay

berimu kamar yang layak, ranjang empuk, dan dua kali makan sehari. Sarapa

annya. "Aku pegawai mark

tinggal yang layak," sahut Rafael, mendekat. "Kau bisa menolak, tentu saja. Tapi kal

rdiam. Taw

ar ingin memper

besok, jam lima pagi, kau harus menyiapkan sarapan. Jam enam, pakaian kerjaku

uh benci, tapi ia tahu

s tinggal di jalanan, aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di rumah ini da

m licik, seolah akan ada kejutan l

*

kan begitu saja di depan gerbang rumah kos. Aurora berlari kecil, matanya membelalak tak percaya. Belum sempat ia mem

oper saya di luar?"

p kecil berisi uang. "Ini uang sewamu. Aku kembalikan.

napa? Ini satu-satunya tempat yang bisa

si ibu kos singkat, lalu memutar t

ang, walau hanya mendapatkan seteng

pintu. "Aku tak ingin masalah. Maaf,

an lebih lanjut

perti simbol betapa hidupnya sudah benar-benar kehilangan pijakan. Wajahnya tert

lai perih. Ia berdiri dengan lelah, menarik koper pelan,

kembali berkeroncong. Ia ragu sejenak di depan pintu, lalu masuk. Tidak ada pilihan l

asuk ke dalam restoran dan menabraknya dengan keras. Aurora terhuyung sedikit, pria itu sempat bergumam minta maaf, tapi wajahn

ng semakin aneh," gumamnya. Ia kemba

agihan datang, ia membuka tas kec

isi tas, menyibak saku jaket, bahkan

n uang sewa ko

gkin," bisiknya pani

ekspresi tak sabar. "Maaf

n wajah hampir menangis, tapi

nyaris kosong. Wajahnya pucat, rambutnya berantakan. Seorang polisi muda sedang menanyain

Suaranya lirih tapi tegas. "Dompetku dicopet, seseorang menabra

gan nada mencibir. "Sudah makan, terus pura-pura do

ungnya nyeri, bukan karena takut, tap

ngisi udara dengan aura dominasi. Pintu terbuka perlahan, dan berdiri

han kompensasi karena waktu Anda terbuang," katan

. "Ah... terima kasih, Tuan. Kalau begitu saya tidak akan perpanj

ecil. "Kalau begitu, kami anggap selesai. Tapi

enatap Rafael tajam, penuh rasa

ya diri. Aku hanya memastikan investasi baruk

ar. "Kau pikir aku senang menjadi orang yang harus

bantu. Tapi jika kau lebih suka kelaparan, aku bisa pergi sekara

ambun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan2 Bab 2 Tak ada Pilihan3 Bab 3 Terdesak4 Bab 4 Dia kembali5 Bab 5 Rafael Tahu6 Bab 6 Bertengkar Lagi7 Bab 7 Rafael Pingsan8 Bab 8 Tetap sinis9 Bab 9 Mulai Berbeda10 Bab 10 Tak terduga11 Bab 11 Rasa yang Aneh12 Bab 12 Ke luar Rumah Sakit13 Bab 13 Kembali ke Kantor14 Bab 14 Terkejut15 Bab 15 Sopir Pribadi16 Bab 16 Makan Siang Bersama17 Bab 17 Tamu Jauh18 Bab 18 Salah Bicara19 Bab 19 Tragedi di Dapur20 Bab 20 Sentuhan Pertama21 Bab 21 Perasaan Lain22 Bab 22 Jejak Edgar23 Bab 23 Ke Pesta24 Bab 24 Kemeriahan Pesta25 Bab 25 Dia Milikku26 Bab 26 Sentuhan ke dua27 Bab 27 Gara-Gara Hujan28 Bab 28 Pagi yang Indah29 Bab 29 Kehangatan Pagi30 Bab 30 Pagi yang Sempurna31 Bab 31 Aurora Marah32 Bab 32 Tamu Kejutan33 Bab 33 Valery Datang34 Bab 34 Obrolan dengan Kevin35 Bab 35 Urusan Pribadi atau Bisnis36 Bab 36 Masa Lalu Rafael37 Bab 37 Pengakuan Rafael38 Bab 38 Siapa Dia39 Bab 39 Ingin Tahu40 Bab 40 Kecemburuan41 Bab 41 Makan Siang42 Bab 42 Tidak Enak Badan43 Bab 43 Aurora Pingsan44 Bab 44 Khawatir45 Bab 45 Jaga malam46 Bab 46 Dalam Pelukanmu47 Bab 47 Sarapan Bersama48 Bab 48 Setia Menemani49 Bab 49 Pulang ke Rumah50 Bab 50 Berlibur51 Bab 51 Malam Panjang52 Bab 52 Taman Bermain53 Bab 53 Ada Sesuatu54 Bab 54 Pesan dari Ayah55 Bab 55 Aurora Galau56 Bab 56 Bertemu Ayah57 Bab 57 Kena hasut 58 Bab 58 Jarak yang Ada59 Bab 59 Mulai ke Kantor60 Bab 60 Curiga61 Bab 61 Tiba-tiba saja62 Bab 62 Pergi dengan Kevin63 Bab 63 Kejujuran Kevin64 Bab 64 Diantar Pulang65 Bab 65 Rafael Kecewa66 Bab 66 Tak Bisa Marah67 Bab 67 Bujukan Valery68 Bab 68 Jebakan69 Bab 69 Mulai Beraksi70 Bab 70 Diikuti71 Bab 71 Bersama Kevin72 Bab 72 Tim proyek73 Bab 73 Dukungan Rafael74 Bab 74 Makan Malam75 Bab 75 Perhatian Rafael76 Bab 76 Makan Sushi77 Bab 77 Makan Siang yang Asyik78 Bab 78 Mogok79 Bab 79 Perjalanan Pulang80 Bab 80 Bertemu Valery