icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Cintai Bosmu!

Bab 5 Restoran tempat Arga

Jumlah Kata:1425    |    Dirilis Pada: 03/08/2025

emandangan yang indah. Meskipun Arga terlihat tenang, Naura merasa sangat tidak nyaman. Percakapan di mobil tadi, tentang Arga dan "perempuan

ng memberikan menu, namun Naura bahkan tidak bisa f

mau," kata Arga datar, seola

ak. Ia memilih pasta dengan saus krim, berharap rasanya bisa se

melirik keluar jendela atau memainkan ponselnya. Naura justru gelisah, ia sesekali melirik Arg

i sini?" Arga tiba-tiba be

un segera menjawab. "Lumaya

Mengapa kamu memilih bidang itu?" A

b Naura jujur. "Menurut saya, mengelola ke

an sekarang kamu menjadi sekret

las ingin memprovokasinya. Ia menahan diri untuk tidak men

a beradaptasi, Pak,"

a tajam. "Saya harap begitu. Saya tidak

ati. Tentu saja. Dia ka

akanannya, namun seleranya sudah hilang. Pikirannya masih terus memutar kejadia

Arga tiba-tiba bertanya,

menatap Arga. "

"Saya tahu kamu masih memikirka

tangkap basah. "Itu... itu hal yang tidak pantas Ba

an menantang. "Itu ruangan saya. Dan saya bebas melakuk

a jika ada karyawan lain yang meliha

Arga dingin. "Seperti kamu, jika k

git bibir bawahnya. Ia benar-b

rendah, "Saya sudah bilang, saya tidak peduli dengan

n memperpanjang perdebatan ini. Ia

i ke kantor. Suasana di dalam mobil tetap hening. Naura m

ta Naura singkat, lalu

nuju tempat parkir khusus. Naura bergegas naik li

tas baru ini, meskipun ia masih membenci Arga. Setiap kali Arga memberikan perintah, Naura akan melaksanakannya d

kin Arga sudah menegurnya, atau mungkin Luna sudah menyerah melihat betapa Arga acuh tak acuh pada

n lembur lagi. Pekerjaan yang diberikan Arga memang banyak, namun Naura b

au

jak. Ia menoleh. Arga sudah berdiri di

" tanya N

erapa dokumen yang perlu saya periksa

ning. Pulang bersama

aura cepat. "Saya bisa pula

in memastikan dokumen-dokumen ini selesai. Dan saya tid

tikannya. Ia tahu Arga tidak akan memberinya pilihan

Beberapa kali ia melirik Arga, yang tampak sangat serius dengan pekerjaannya. Rambutnya sedikit acak-acakan, dan kacamata bacanya bertengger di hidu

dua jam. Naura mulai mengan

akhirnya, tak tahan lagi de

"Hampir. Lima be

perutnya lapar. Ia tidak

malam, Arga menutup lapto

Arga. Mereka turun ke basement. Arga membuka pintu mobi

ana hening kembali menyelimuti mereka. Naura me

n malam?" Arga t

t terkejut.

berkata. "Kita m

r. Ia juga tahu menolak Arga itu sia-sia.

n masakan Indonesia. Tempat itu tidak terlalu ramai, dan suasan

yang kamu mau,"

eng dan es teh. Arga m

embali memecah keheningan. "B

r, Pak. Hanya saja, masih ban

Saya tidak suka orang

ahu betapa sulitnya beradaptasi dengan pekerjaan yang b

yang seenaknya sendiri," Naur

ya menatap Naura taja

mendengarnya. Wajahnya langsung memerah. "Ti

apa-apa lagi. Pelayan datang membawa pesanan

Arga menatapnya. Ia merasa Arga sedang mencoba membaca piki

tagihan. Mereka kembali ke mobil. P

Naura, Naura segera membuka pintu mobil

u," ka

kan langkahnya.

nganku sampai larut malam. Saya ingin kamu fokus sepen

ejut. "Mak

datar. "Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir tentang pulang

hari? Itu berarti ia akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Ar

tegas. "Saya bisa naik taksi o

ah menjadi ancaman. "Ini untuk efisiensi pekerjaan. Saya tidak ingin sekr

au demi kepuasan pribadinya menyiksa Naura? Ia tahu Arga

," jawab N

angan yang membuat Naura semakin kes

angat frustrasi. Kehidupannya tiba-tiba berubah drastis karena satu insiden kecil. Ia terjebak dalam ling

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 keterlambatan2 Bab 2 memanaskan suasana di dalam gedung3 Bab 3 Jika kamu tidak mau menjadi sekretaris saya, maka silakan keluar4 Bab 4 ia permainkan sesuka hati5 Bab 5 Restoran tempat Arga6 Bab 6 Saya akan menjemput7 Bab 7 setelah pulang kerja8 Bab 8 Cepat makan9 Bab 9 rutinitas yang teratur10 Bab 10 Setelah seharian penuh pertemuan11 Bab 11 kejadian semalam12 Bab 12 Perjalanan pulang dari Surabaya13 Bab 13 terlalu memikirkan14 Bab 14 reputasi15 Bab 15 Rasa haus yang tak tertahankan16 Bab 16 Arga akan menunggu17 Bab 17 Jam makan siang telah tiba.18 Bab 18 Di dalam ruangan Arga19 Bab 19 Arga tiba di rumah20 Bab 20 semua kekacauan yang terjadi21 Bab 21 Waktu berlalu begitu cepat22 Bab 22 Keputusan sudah bulat23 Bab 23 Berita kehamilan24 Bab 24 Kehamilan Naura memasuki bulan keenam25 Bab 25 Kehidupan Naura dan Arga berubah total26 Bab 26 kebahagiaan27 Bab 27 anak laki-laki yang periang28 Bab 28 Lima tahun lagi berlalu29 Bab 29 sudah menjadi ayah30 Bab 30 Di tengah kesibukan masing-masing31 Bab 31 kecerdasan32 Bab 32 Pagi di sekolah Kinan33 Bab 33 Kinan merapikan buku-bukunya34 Bab 34 Motor besar Arion35 Bab 35 materinya cukup sulit baginya36 Bab 36 Kinan masih terbaring37 Bab 37 Dinginnya udara Puncak38 Bab 38 Malam di Puncak berlalu39 Bab 39 Di mata keluarga40 Bab 40 Ruangan itu mendadak terasa dingin41 Bab 41 Suasana di antara Arion42 Bab 42 Tangis Naura yang histeris43 Bab 43 rumah yang dulunya hangat44 Bab 44 rahasia kelam45 Bab 45 menghabiskan hampir dua jam46 Bab 46 Kata-kata Arion tentang cintanya47 Bab 47 demi keamanan keluarga48 Bab 48 Hari pertunangan Kinan dan Rivan tiba49 Bab 49 Pagi pernikahan Kinan dan Rivan tiba50 Bab 50 Teriakan Kinan